
Anaconda Hamil Tertabrak, 40 Bayi Ular Berserakan di Jalan
KEDAINEWS.COM – Sebuah peristiwa tragis terjadi di jalan raya MT-338, Porto dos Gauchos, Brazil tengah-barat pada Senin (12/1/2025), ketika seekor anaconda hijau raksasa yang sedang hamil terlindas oleh kendaraan. Perut besar anaconda tersebut pecah akibat tabrakan, mengungkap sekitar 40 bayi ular yang belum lahir dan tumpah berserakan di jalan. Video kejadian ini langsung menjadi viral setelah direkam oleh seorang teman pemancing dan YouTuber Ederson Negri Antonioli, yang sedang dalam perjalanan pulang dari memancing.
Rekaman menunjukkan pemandangan mengerikan, dengan induk anaconda yang terbelah sepanjang tubuhnya, sementara janin bayi ular yang berukuran lebih dari 30 cm bertebaran di aspal. Meski bayi-bayi ular itu hampir siap dilahirkan, tidak ada satupun dari mereka yang selamat, semua ditemukan mati di samping induk mereka yang juga tak bernyawa.
Tabrakan yang Mematikan bagi Anaconda Hijau
Menurut informasi yang dilaporkan oleh Antonioli, temannya yang berasal dari Goias yang merekam kejadian tersebut melihat pemandangan yang tidak biasa dan memutuskan untuk mendokumentasikannya. “Dia melihat pemandangan yang tidak biasa ini dan memutuskan untuk merekamnya untuk dikirimkan kepada saya,” ujar Antonioli kepada media lokal.
Insiden ini terjadi ketika kendaraan yang melaju di jalan raya tersebut melindas tubuh anaconda yang sedang hamil, menyebabkan perutnya yang besar dan penuh dengan janin ular pecah. Kejadian ini mengungkapkan betapa rapuhnya kehidupan spesies anaconda yang harus menghadapi bahaya dari ancaman manusia, termasuk kendaraan di jalan raya.
Fakta Menarik tentang Anaconda Hijau
Anaconda hijau (Eunectes murinus) dikenal sebagai salah satu ular terbesar di dunia, dengan panjang yang dapat mencapai lebih dari delapan meter dan berat hingga 100 kg. Berbeda dengan kebanyakan ular yang bertelur, anaconda hijau adalah spesies vivipar, artinya mereka melahirkan anak ular hidup. Dalam satu kelahiran, anaconda hijau dapat melahirkan antara 20 hingga 50 anak atau bahkan lebih.
Sebagai spesies akuatik, anaconda hijau memiliki cara reproduksi yang membantu kelangsungan hidup mereka. Dengan melahirkan anak ular yang hidup, mereka menghindari risiko pemangsaan yang lebih besar yang dialami telur-telur yang diletakkan di perairan. Namun, jalan raya yang sibuk dan berbahaya menjadi salah satu tantangan besar bagi spesies ini, yang hidup di alam liar dan area yang sering terkena dampak kegiatan manusia.
Tragedi Ini Soroti Ancaman Lingkungan Manusia
Kejadian ini menyoroti potensi ancaman yang dihadapi oleh spesies alami akibat pengaruh manusia. Tidak hanya merusak habitat alami mereka, namun manusia juga sering kali tidak sadar akan dampak yang ditimbulkan terhadap kehidupan satwa liar seperti anaconda. Peristiwa tragis ini menunjukkan bagaimana kebijakan lalu lintas yang lebih baik dan perhatian terhadap konservasi bisa membantu mencegah insiden serupa di masa depan.
Insiden ini mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan memahami bahwa keberadaan manusia sering kali mengancam kelangsungan hidup spesies lain.