KEDAINEWS.COM – Industri Perdagangan Berjangka Komodoti di akhir tahun 2020 diwarnai dengan pecahnya rekor transaksi sepanjang sejarah.

Merilis data dari Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), ditengah pendemi Covid-19 sampai dengan pertengahan Desember 2020 ini, total transaksi tercatat sebesar 9.023.951,21 Lot.

Pencapaian volume transaksi ini telah memecahkan rekor atas pencapaian transaksi tertinggi dalam sejarah selama 20 tahun beroperasi.

Total volume transaksi tersebut terdiri dari transaksi Multilateral adalah sebanyak 1.617.55 lot dan Bilateral sebesar 7.406.396,21 Lot.

Sebelumnya, rekor transaksi tertinggi di BBJ terjadi di tahun 2019 dengan volume transaksi sebesar 7,94 juta Lot.

“Pecahnya rekor transaksi ini tentu sangat menggembirakan dan tentunya sesuatu yang positif bagi Industri Perdagangan Berjangka Komoditi di Indonesia,” kata Direktur Utama BBJ Stephanus Paulus Lumintang di Jakarta, Selasa (22/12).

Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) (Persero) Fajar Wibhiyadi mengatakan, adanya peningkatan transaksi di perdagangan berjangka komoditi sepanjang tahun 2020 ini membuktikan bahwa industri ini cukup tahan terhadap guncangan.

“Pencapaian ini tentunya membuktikan bahwa investasi di perdagangan berjangka komoditi telah menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat dalam menentukan alternatif dalam berinvestasi,” tambahnya.

KBI (Persero) sendiri merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berfungsi sebagai Lembaga Kliring Penjaminan dan Penyeleasian Transaksi di Perdagangan Berjangka Komoditi serta Pasar Fisik Komoditas di BBJ.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa di tahun 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia ada di 5 persen. Sedangkan IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia ada di 6,1 persen.

“Untuk tahun 2021, kami sangat optimis industri perdagangan berjangka komoditi akan tumbuh lebih baik lagi dibandingkan dengan tahun 2020 dengan menargetkan volume transaksi bisa mencapai 10 juta lot,” ujar Stephanus.

Fajar Wibhiyadi pun memberikan pernyataan senada dengan turut optimis transaksi di perdagangan berjangka komoditi akan tumbuh positif pada 2021 mendatang.

Perdagangan Berjangka Komoditi di tahun 2021 juga akan diwarnai dengan dimulainya transaksi di Pasar Fisik Emas Digital.

Kolaborasi BBJ dan KBI dalam menghadirkan Pasar Fisik Komoditas sebelumnya dilakukan di tahun 2019 dengan adanya Pasar Fisik Timah Murni Batangan.

BBJ sendiri telah mendapatkan ijin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) sebagai Bursa untuk Pasar Fisik Emas Digital.

Sedangkan KBI (Persero) mendapatkan ijin dari Bappebti sebagai Lembaga Kliring serta Lembaga Depository.

“Kami proyeksikan Pasar Fisik Emas Digital ini kedepan akan menjadi salah satu instrumen investasi yang diminati masyarakat,” tegas Fajar.

Terkait Pasar Fisik Emas Digital, Stephanus menambahkan, “Pasar Fisik Emas Digital di tahun 2021 kami memperkirakan akan mendorong minat masyarakat untuk investasi di perdagangan berjangka komoditi,”.

Hal ini dikarenakan dengan Pasar Fisik Emas Digital, masyarakat dapat melakukan investasi emas dengan nilai yang lebih terjangkau.

Terkait pasar fisik emas digital ini, BBJ telah menyiapkan 2 (dua) skema, yaitu On Exchange dan Off Exchenge.

“Kami optimis awal tahun 2021 transaksi pasar fisik emas digital ini sudah mulai berjalan dan meramaikan ekosistem investasi di perdagangan berjangka komoditi Indonesia,’ tutupnya.

Previous post Sekum IPSI Gabung Lagi IKSPI Kera Sakti
Next post Diskon Servis Lengkap 50 Persen di Astra Motor