Digitalisasi BUMN, Ini Upaya KBI

Waktu Baca1 Menit, 18 Detik

KEDAINEWS.COM – Menteri BUMN Erick Tohir mendorong perusahaan BUMN untuk menjadikan digitalisasi dan inovasi sebagai fondasi dalam menghadapi persaingan.

Terkait digitalisasi bisnis di BUMN, Pengamat BUMN dari Lembaga Manajemen Universitas Indonesia Toto Pranoto mengatakan, Disrupsi Teknologi tidak bisa dihindari, dan mau tidak mau BUMN harus melakukan langkah adaptasi serta transformasi menuju digitalisasi.

“Sebagian BUMN saya kira sudah adaptasi dengan perubahan radikal akibat disrupsi teknologi tersebut. Artinya mereka memang sudah mengaplikasikan digital age dalam operasional perusahaan, serta people mindset dalam organisasi,” ujar Toto di Jakarta, Senin (12/7).

Namun demikian, tambah Dia, dari proses digitalisasi tersebut yang lebih penting adalah adanya transformasi budaya di BUMN untuk menuju perusahaan negara yang memiliki digital mindset dan budaya yang kuat.

Beberapa BUMN pun telah melakukan proses digitalisasi bisnis, salah satunya adalah PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) (Persero).

BUMN yang memiliki lini bisnis sebagai Lembaga Kliring Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi di Perdagangan Berjangka Komoditi dan Pasar Fisik, serta Pusat Registrasi Resi Gudang ini telah menjalankan digitalisasi sejak beberapa waktu yang lalu.

KBI sudah menyiapkan road map jangka panjang, yang kedepan diharapkan KBI akan bertransformasi dari perusahaan kliring yang menggunakan teknologi digital, menjadi perusahaan digital yang memiliki lisensi kliring,” kata Direktur Utama KBI (Persero) Fajar Wibhiyadi.

Ia mengatakan, Digitalisasi yang dilakukan di KBI, tidak hanya untuk layanan eksternal, yaitu untuk para pemangku kepentingan, tapi juga digitalisasi dalam opersional internal.

“Digitalisasi Bisnis yang dilakukan KBI ini tentunya sejalan dengan core value BUMN yaitu AKHLAK, dimana salah satu nilai utamanya adalah Adaptif. Dalam nilai Adaptif ini, KBI senantiasa terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan maupun menghadapi perubahan,” tutup Fajar.

Previous post Emas Masih menjadi Primadona Investasi
Next post Penerimaan PPN PMSE Tembus 1,6 Triliun Rupiah