KEDAINEWS.COM – Jakarta Futures Exchange (JFX) pecahkan rekor atas pencapaian transaksi tertinggi dalam sejarah selama 20 tahun beroperasi.

JFX telah menorehkan pencapaian transaksi sebanyak 9 juta Lot lebih, memecahkan rekor yang pernah dicapai pada tahun 2011 yaitu sebesar 7,58 juta Lot dan 2019 yang lalu sebesar 7,94 juta Lot.

Sampai dengan pertengahan Desember 2020, total transaksi tercatat sebesar 9.023.951,21 Lot.

Pencapaian ini telah melampaui yang ditargetkan yaitu sebesar 8.250.000 Lot atau sebesar 9 persen meskipun kinerja Multilareal baru mencapai 92 persen tercatat sebesar 1.617.55 lot dan Bilateral sebesar 7.406.396,21 Lot atau 114 persen.

“Pencapaian rekor ini merupakan hadiah terindah atas 20 tahun beroperasinya JFX,” kata Direktur Utama JFX Stephanus Paulus Lumintang di Jakarta, Kamis (17/12).

Dibalik  pencapaian ini, lanjutnya, tidak lepas dari peran pialang dan pedagang dan dukungan kebijakan dari Bappebti serta sinergitas antara JFX dan KBI sehingga pencapaian ini dapat terwujud dalam peningkatan volume transaksi pada tahun 2020.

Total transaksi Multilateral hingga pertengahan bulan Desember ini (15/12), kontrak yang telah melampaui target adalah kontrak Olein yaitu sebesar 424.765 Lot atau 168 persen dari target.

Sementara kontrak yang mendominasi tahun ini adalah kontrak Emas sebesar 602.335 Lot, diikuti oleh kontrak Kopi (Arabika dan Robusta) sebesar 546.695 Lot, dan kontrak Kakao sebesar 39.933 Lot.

Total transaksi Bilateral sebesar 7,4 juta Lot, juga didominasi oleh emas, yaitu kontrak Loco London yang mencatat transaksi sebesar 5.538.051,9 Lot, kontrak Forex sebesar 853.411,7 Lot, kontrak Indeks sebesar 764.757,3 Lot, kontrak berbasis energy sebesar 245.179,5 Lot, dan kontrak berbasis precious metal sebesar 4.984,1 Lot.

Dominannya kontrak emas, hal ini karena harga emas dunia sangat fluktuatif sehingga banyak nasabah yang beralih ke kontrak berbasis emas.

“Melihat transaksi tahun ini yang cukup atraktif meskipun dalam situasi pandemi Covid-19, untuk tahun depan kami telah mentargetkan sebesar 10 Juta Lot,” ujar Stephanus.

Selain daripada itu, dirinya yakin target tahun depan tersebut akan dapat terlampaui.

“Karena program tahun depan kami akan bekerjasama dengan bursa-bursa dan pelaku pasar luar negeri,” tambahnya.

Memasuki tahun 2021, JFX Sebagai Self Regulatory Organization (SRO),  menetapkan tahun 2021 sebagai tahun “Perubahan dan Pengembangan”.

Pengembangan dan perbaikan akan dilakukan di semua lini organisasi, terutama di bidang sumber daya manusia (struktur organisasi dan etos kerja).

Hal ini dilakukan demi efisiensi dan peningkatan produktivitas, serta menjadikan sumber daya yang siap berkiprah di era globalisasi.

Melalui perbaikan yang dilakukan baik secara internal maupun antar-lembaga, diharapkan perubahan ini berdampak positif bagi industri dan perusahaan baik dalam hal industrialpositioning maupun dalam hal financial result.

Previous post All New NMAX 155 Connected Jadi Motor Terbaik di Tahun 2020
Next post Sekum IPSI Gabung Lagi IKSPI Kera Sakti