KEDAINEWS.COM – Industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) di Indonesia terus mengalami pertumbuhan.

Sebagai sarana investasi dan lindung nilai, sektor ini tetap mengalami pertumbuhan meskipun ekonomi nasional dan global mengalami kontraksi karena Covid-19.

Karena faktor tersebut, industri ini memerlukan edukasi sehingga masyarakat memahami dengan baik.

“Industri PBK di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang, namun masih banyak masyarakat yang belum memahami dengan baik investasi ini,” kata Ketua Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (ASPEBTINDO) F Wishnubroto di Jakarta, Selasa (26/1).

Dalam pelaksanaannya, tambah Dia, edukasi dan literasi harus dilakukan tepat sasaran, karena PBK sebagai salah satu sarana investasi mempunyai faktor risiko yang besar dan perlu pemahaman yang baik dari para pelaku usaha dan masyarakat.

“Perlu dilakukan kolaborasi antar semua pemangku kepentingan di PBK, untuk dapat memberikan edukasi dan literasi terkait PBK ini kepada masyarakat,” ujarnya.

Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) (Persero) Fajar Wibhiyadi mengatakan, sebagai salah satu Self Regulatory Oraganization (SRO) di PBK, sudah menjadi kewajiban KBI untuk melakukan edukasi dan literasi kepada masyarakat terkait PBK.

“Kami melihat, pemahaman masyarakat terkait industri ini masih belum maksimal, dan tentunya ini merupakan tantangan besar kedepan,” ujarnya.

Untuk itu, tambahnya, KBI senantiasa mengajak semua pemangku kepentingan untuk melakukan kerjasama dan kolaborasi dalam memberikan edukasi dan literasi terkait PBK ini kepada masyarakat.

“KBI mendapatkan amanah sebagai Lembaga Kliring Penyelesaian dan Penjaminan Transaksi, dan tentunya kami memegang teguh kepercayaan yang diberikan pemerintah ini, dengan melakukan edukasi dan literasi untuk mengembangkan industri Perdagangan Berjangka Komoditi,” tegas Fajar.

Industri PBK di Indonesia sepanjang tahun 2020 mencatatkan kinerja yang positif, bahkan mencatatkan rekor transaksi sepanjang industri ini ada di Indonesia.

Data dari KBI (Persero) menyebutkan, sepanjang tahun 2020 volume transaksi Kontrak SPA di Bursa Berjangka Jakarta mencapai 7.767.855,4 lot, sedangkan Kontrak Primer mencapai 1.678.267 Lot.

“PBK memiliki potensi besar untuk berkembang, mengingat banyaknya komoditas yang ada di Indonesia,” ungkap Fajar.

Fajar berharap dengan edukasi dan literasi yang berkelanjutan di Perdagangan Berjangka Komoditi, industri PBK akan semakin tumbuh berkembang kedapan.

Terkait edukasi dan literasi di PBK, KBI(Persero) di tahun 2020 telah menginisiasi pembentukan KBI e-ducentre.

Lembaga ini memiliki fungsi untuk melakukan edukasi, literasi dan riset terkait Perdagangan Berjangka Komoditi, Pasar Fisik Komoditas serta Sistem Resi Gudang.

Previous post 2020, Rifan Financindo Berjangka Tetap Kokoh di Peringkat Satu
Kick Off Meeting 2021 Thamrin Group Next post Thamrin Group Gelar Kick Off Meeting 2021