
KEDAINEWS.COM – Apakah pajak Indonesia terlalu tinggi? Pertanyaan Kepala Kanwil DJP Sumsel dan Kep. Babel Imam Arifin tersebut membuka kuliah umum Universitas Sriwijaya Palembang di Aula Kanwil hari Selasa (08/10).
350 mahasiswa Fakultas Ekonomi Unsri hadir pada acara tersebut didampingi oleh Wakil Rektor II Unsri Mukhtaruddin, S.E.,Ak. MSi., Kepala Jurusan Akuntansi Arista Hakiki, SE, MAcc, Ak, Kepala Program PPAK DR. Luk Luk Fuadah, SE, MBA, Ak. CA, dan beberapa dosen Unsri.
Imam memberikan perbandingan tax ratio beberapa Negara dan menunjukkan bahwa tax ratio Indonesia tergolong masih rendah, bahkan bila dibandingkan dengan negara tetangga.
“Dengan tax ratio yang tinggi, negara-negara Eropa mempunyai penerimaan negara yang tinggi, sehingga mampu memberikan fasilitas bagi rakyatnya berupa pendidikan gratis, jalan mulus dan fasilitas kesehatan yang bagus,” ujar Imam di Palembang.
Imam menjelaskan tujuan kuliah umum ini untuk membuka jendela mahasiswa dalam mengenal dunia pajak lebih dekat dan memperluas wawasan mahasiswa. Imam ingin setiap mahasiswa yang hadir bisa memahami bahwa pajak merupakan kewajiban setiap warga negara dan dengan pajak, negara dapat memenuhi kebutuhan dan fasilitas publik, seperti kesehatan, infrastruktur, subsidi, pertahanan dan keamanan, dan lain sebagainya.
“Diharapkan nanti setelah lulus kuliah dan terjun ke dunia kerja, mereka bisa menjadi agent of change, mengingatkan masyarakat akan pentingnya bayar pajak dengan benar sesuai kewajibannya, apa pun karir dan statusnya dalam masyarakat,” jelasnya.
Wakil Rektor II Universitas Sriwijaya Mukhtaruddin sependapat dengan Imam Arifin. Lebih lanjut Mukhtar menjelaskan bahwa kuliah umum ini merupakan wujud kerjasama antara Unsri dengan Kanwil DJP Sumsel dan Kep. Babel untuk transfer ilmu dan best practice of taxes dari petugas pajak.
“Saya harap mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan dan pemahaman tentang penerapan dan praktek perpajakan di lapangan, melengkapi teori dan konsep yang telah mereka dapatkan di bangku kuliah,” ujar Mukhtaruddin.
Dengan pemahaman akan arti penting pajak, ke depannya, Mukhtaruddin berharap mahasiswa yang hadir bisa menjadi agen perubahan untuk negeri.
“Mereka bisa membagi pemahaman tersebut kepada rekan mahasiswa, rekan kerja, dan masyarakat di sekitar mereka. Saya harap kuliah umum ini bisa kembali diadakan di Kampus Unsri, baik di Bukit ataupun di Indralaya,” tutupnya.