18 May 2024

Memahami Kode SAE: Panduan untuk Jenis-jenis Oli Mesin

KEDAINEWS.COM – SAE (Society of Automotive Engineers) adalah standar viskositas yang digunakan untuk mengklasifikasikan oli mesin dan pelumas lainnya. Penunjukan SAE pada botol minyak menunjukkan kemampuan minyak untuk mengalir pada suhu tertentu. SAE menggunakan angka tunggal atau kombinasi angka dan huruf untuk menunjukkan viskositas oli pada suhu operasi yang berbeda.

Misalnya, dalam penunjukan SAE 10W-40, angka pertama (10W) menunjukkan viskositas minyak pada suhu rendah (W untuk Winter), sementara angka kedua (40) menunjukkan viskositas pada suhu tinggi dalam derajat Celsius. Semakin rendah angka SAE yang terkait dengan suhu rendah (angka pertama), semakin mudah minyak dapat mengalir pada suhu rendah. Sebaliknya, semakin tinggi angka SAE yang terkait dengan suhu tinggi (angka kedua), semakin tebal minyak pada suhu tinggi.

Berikut adalah beberapa jenis SAE umum yang digunakan dalam oli mesin:

  1. SAE 0W-20: Minyak mesin ini memiliki viskositas yang rendah pada suhu rendah, sehingga memungkinkan mesin untuk lebih mudah dihidupkan pada cuaca dingin. Ini juga dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar.
  2. SAE 5W-30: Ini adalah pilihan umum untuk berbagai kondisi cuaca. Viskositas rendahnya pada suhu rendah membantu dalam memulai mesin pada cuaca dingin, sementara viskositasnya yang lebih tinggi pada suhu tinggi memberikan perlindungan yang baik untuk mesin.
  3. SAE 10W-30: Mirip dengan SAE 5W-30, tetapi sedikit lebih kental pada suhu rendah dan sedikit kurang efisien dalam memulai mesin pada cuaca dingin.
  4. SAE 10W-40: Ini biasanya digunakan untuk mesin yang lebih tua atau di daerah dengan suhu lebih panas. Ini menawarkan viskositas yang lebih baik pada suhu tinggi daripada SAE 10W-30.
  5. SAE 20W-50: Ini adalah pilihan yang lebih kental, cocok untuk mesin tua atau kondisi operasi yang lebih berat, terutama di daerah dengan suhu tinggi.

Memilih jenis SAE yang tepat untuk mesin Anda bergantung pada berbagai faktor, termasuk rekomendasi pabrikan, kondisi iklim, dan kondisi operasional.

Previous post Mendaki Gunung Andong di Tengah Keindahan Alam Jawa Tengah
Next post Sejarah Sepatu Bata dan Kisah Terakhir Pabrik di Purwakarta