Nepal: Destinasi Hiking Paling Epik yang Harus Kamu Coba!

Read Time:5 Minute, 6 Second

Kedainews.com – Buat kamu yang cari destinasi buat “healing” tapi level ekstrim, Nepal adalah jawabannya! Negara kecil di kaki pegunungan Himalaya ini nggak cuma terkenal dengan Gunung Everest, tapi juga sederet puncak tertinggi dunia. Buat para pendaki, Nepal itu kayak playground yang nggak ada habisnya.

Di Nepal, kamu bisa pilih trek sesuai level, mulai dari newbie yang pengen ngerasain hiking sambil ngegaya sampai pendaki pro yang mau tantang nyali di ketinggian ribuan meter! Ini dia jalur-jalur trekking yang nggak boleh kamu lewatin di Nepal:

  1. Annapurna Circuit
    Jalur ini populer banget, karena pemandangannya variatif abis. Kamu bakal nemuin lembah hijau, sungai jernih, sampai padang pasir tinggi di Thorong La Pass (5.416 meter). Sepanjang perjalanan, kamu bisa ketemu banyak backpacker dari seluruh dunia. Pastinya bakal seru banget, kan?
  2. Everest Base Camp Trek
    Siapa sih yang nggak kenal Everest? Trek yang satu ini cocok buat kamu yang pengen ngerasain gimana rasanya “menyapa” Everest dari dekat. Nggak cuma pemandangan yang epik, kamu juga bakal dapet pengalaman budaya Sherpa yang khas banget. Siap-siap takjub dan belajar kata “namaste” tiap ketemu orang lokal di sana!
  3. Langtang Valley Trek
    Buat kamu yang nggak mau pergi jauh dari ibu kota Kathmandu, Langtang Valley Trek bisa jadi pilihan pas. Trek ini punya suasana lembah yang asri banget, dihiasi pegunungan yang keren dan budaya Tamang yang masih terjaga. Buat kamu yang nyari tempat lebih “hidden gem,” ini spot yang wajib kamu coba.
  4. Manaslu Circuit
    Trek ini belum banyak dieksplor orang, jadi cocok buat kamu yang pengen pengalaman trekking yang lebih private. Dengan ketinggian 5.135 meter di Larke Pass, pemandangannya nggak kalah epic dari jalur lain! Trek ini terkenal dengan lanskap gunung Manaslu yang magis dan jarang dikunjungi turis.

Dan nggak cuma alam, Nepal juga punya budaya yang super kaya! Di Kathmandu aja, kamu bisa mampir ke kuil-kuil kuno dan situs-situs UNESCO kayak Pashupatinath Temple dan Swayambhunath alias “Kuil Monyet.” Selain nyari petualangan, kamu bakal punya kesempatan buat mengenal budaya lokal yang bikin Nepal makin istimewa.

Untuk sampai ke Nepal dari Indonesia, langkahnya cukup sederhana, walaupun butuh beberapa kali transit. Ini panduan praktisnya:

1. Pilih Penerbangan ke Kathmandu

  • Nggak ada penerbangan langsung dari Indonesia ke Nepal, jadi kamu harus transit dulu di negara ketiga, biasanya Malaysia, Singapura, atau Thailand.
  • Maskapai seperti AirAsia, Singapore Airlines, dan Malaysia Airlines seringkali jadi pilihan utama buat rute ini.
  • Kamu bisa terbang dari Jakarta (CGK) atau Denpasar (DPS) ke Kathmandu Tribhuvan International Airport (KTM) dengan transit di Kuala Lumpur, Singapura, atau Bangkok. Biasanya, perjalanan ini memakan waktu 10-12 jam, termasuk waktu transit.

2. Visa On Arrival

  • Setibanya di Kathmandu, kamu bisa langsung mengurus Visa on Arrival di bandara Tribhuvan. Visa turis biasanya berlaku 15, 30, atau 90 hari. Jangan lupa siapkan paspor, foto paspor, dan pembayaran visa (sekitar USD 25-50).

3. Transportasi di Nepal

  • Di Kathmandu, kamu bisa pilih banyak moda transportasi seperti taksi atau bus lokal untuk keliling kota. Kalau kamu mau langsung ke area trekking seperti Pokhara (untuk Annapurna Circuit) atau Lukla (untuk Everest Base Camp), ada penerbangan domestik dari Kathmandu.
  • Rute Kathmandu ke Pokhara ditempuh sekitar 25 menit dengan pesawat, atau kamu bisa naik bus (7-8 jam). Untuk Lukla, penerbangan dari Kathmandu juga tersedia dan memakan waktu sekitar 30 menit.

Tips Tambahan

  • Booking Penerbangan Domestik di Nepal lebih baik jauh-jauh hari, terutama saat musim pendakian (Maret-Mei dan September-November).
  • Untuk biaya lebih hemat, ada bus dan jeep lokal yang bisa kamu gunakan menuju titik-titik trekking seperti ke Pokhara atau Lembah Langtang. Ini lebih murah, tapi lebih lama dibanding pesawat.

Kuliner di Nepal itu sederhana tapi kaya rasa! Menu makanan lokal biasanya berbahan dasar sayur-sayuran, biji-bijian, dan rempah-rempah, serta cocok buat kamu yang suka makanan sehat. Nah, berikut sedikit panduan soal kuliner khas dan perkiraan harganya kalau dirupiahkan.

Makanan Khas Nepal

  1. Dal Bhat
    Ini makanan pokok di Nepal, semacam “nasi campur” versi lokal. Dal Bhat terdiri dari nasi, sup lentil (dal), sayuran, kari, acar, dan kadang ada daging (ayam atau kambing). Biasanya bisa tambah nasi dan sup sepuasnya!

    • Harga: NPR 200-500 (sekitar Rp25.000 – Rp60.000)
  2. Momo
    Momo adalah pangsit khas Nepal yang bisa digoreng atau dikukus. Isinya biasanya daging ayam, kambing, atau sayuran, dan disajikan dengan saus pedas atau kari. Makanan ini gampang ditemui di mana-mana!

    • Harga: NPR 150-300 per porsi (sekitar Rp18.000 – Rp36.000)
  3. Thukpa
    Ini mi kuah khas Nepal yang dipengaruhi budaya Tibet. Biasanya berisi sayuran, daging, dan kaldu pedas. Cocok buat dimakan pas cuaca dingin.

    • Harga: NPR 150-400 per mangkuk (sekitar Rp18.000 – Rp48.000)
  4. Sel Roti
    Roti manis berbentuk donat ini populer sebagai camilan atau sarapan. Biasanya dibuat dari tepung beras dan digoreng sampai renyah.

    • Harga: NPR 20-50 per potong (sekitar Rp2.500 – Rp6.000)
  5. Gundruk
    Gundruk adalah hidangan fermentasi dari sayuran hijau yang dimakan sebagai lauk atau dicampur dalam makanan lain. Rasanya unik dan cukup khas.

    • Harga: NPR 100-200 per porsi (sekitar Rp12.000 – Rp24.000)

Minuman

  1. Masala Tea (Chiya)
    Teh hitam dengan campuran rempah-rempah seperti jahe dan kapulaga. Rasanya hangat dan aromatik!

    • Harga: NPR 20-50 per cangkir (sekitar Rp2.500 – Rp6.000)
  2. Tongba (Millet Beer)
    Minuman tradisional fermentasi dari millet, biasa dinikmati di wilayah pegunungan. Cara minumnya unik, diseduh dengan air panas dan diminum dari wadah bambu.

    • Harga: NPR 200-400 per gelas (sekitar Rp25.000 – Rp48.000)

Harga Makanan di Restoran dan Warung Lokal

  • Restoran Lokal Sederhana: Makan kenyang dengan menu Dal Bhat atau Momo, sekitar NPR 200-500 per orang (sekitar Rp25.000 – Rp60.000).
  • Kafe Turis atau Restoran Internasional: Harga bisa lebih tinggi, sekitar NPR 600-1.500 (sekitar Rp72.000 – Rp180.000) tergantung menu dan lokasinya (misal, di Kathmandu atau Pokhara biasanya lebih mahal).

Tips Hemat Kuliner di Nepal

  • Cari “local eateries” atau warung makan kecil yang dikenal dengan nama “bhatti”. Di sana, kamu bisa dapat makanan enak dan murah.
  • Menu vegetarian biasanya lebih murah daripada menu daging.
  • Di daerah pegunungan atau tempat trekking, harga makanan bisa lebih mahal karena logistik yang sulit. Kalau mau hemat, lebih baik makan di Kathmandu atau Pokhara sebelum berangkat trekking.

Kuliner di Nepal memang sederhana, tapi kaya rasa dan cukup ramah di kantong kalau dirupiahkan!

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Dari 4G ke 5G: Ini yang Bikin Perbedaan Besar untuk Gadget Kamu
Next post Xiaomi vs Redmi: Mana yang Lebih Worth It untuk Kamu?