KEDAINEWS.COM – Sempat keluar dari Perguruan Ikatan keluarga silat putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti, Sekretaris Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Palembang Sehat Saputra RA kembali bergabung dengan perguruan yang membesarkan namanya selama ini.

Menurut Saputra, ia siap mensupport perguruan Kera Sakti untuk melahirkan atlet- atlet yang berprestasi kedepannya.

“Jelas, kalau untuk menjadi atlet, sepertinya sudah tidak memungkin lagi karena terbatas waktu dan kesibukan. Tapi saya siap mensupport Perguruan Kera Sakti, untuk melahirkan atlet- atlet yang berprestasi dan warga atau pendekar yang berkualitas,” kata pria yang pernah dinobatkan sebagai Sekretaris umum termuda IPSI ini.

Diterangkan Saputra, saat ini dirinya masih dalam proses untuk kembali menjadi keluarga besar Perguruan Kera Sakti, dan selaku pengurus IPSI wajib ada rekomendaai dari perguruan pencak silat yang resmi.

“Alhamdulillah sudah diterima langsung pengurus daerah Ikatan keluarga Pencak Silat Kera Sakti. Karena sebelumnya keluar 2015 dan sekarang kembali lagi ke perguruan itu dan diterima oleh ketuanya Langgeng Suprapto, walaupun ada beberapa proses yang harus dilewati dalam kembali, tetap dijalankan,” tandasnya, seraya kembalinya dia karena panggilan jiwa.

Sementara Plt Ketua IKS PI Kera Sakti Palembang sekaligus Ketua Pengda Sumsel Langgeng Suprapto mengaku, selaku perintis dan ketua perguruan Kera Sakti pihaknya memberikan kesempatan kepada anak didiknya tersebut kembali, namun ia berharap hal ini jadi pelajaran bagi keluarga besar lainnya, jika sudah bergabung perlu dipikir ulang kalau mau keluar perguruan.

“Saya sebagai ketua cabang dan Pengda Sumsel, garis besarnya saya mengingatkan pada keluarga besar IKS PI Kera Sakti khususnya di Palembang dan Sumsel.

Apabila seorang melanggar sumpah atau melanggar dirinya keluar dari IKS PI Kera Sakti tidak semudah yang dibayangkan dan didapatkan untuk kembali lagi. Karena ada syarat- syarat yang harus dipenuhi,” tuturnya.

Ditambahkan Langgeng, proses waktunya untuk kembali jadi keluarga perguruan Kera Sakti, yang bersangkutan harus ditebus bersangkutan dengan perkiraan waktu 6 bulan hingga 1 tahun kedepan.

“Bukan kami yang memutuskan, tetapi koordinasi pusat di Madiun yang paling akhir, karena perguruan ini milik orang banyak. Memang, keputusan sudah, monggo (silahkan) tinggal disuruh yang terbaik,” pungkas Langgeng seraya anggota perguruan Kera Sakti di Palembang sekitar 2.500 orang dan di Sumsel 50 ribuan.

Previous post JFX Pecahkan Rekor Pencapaian Transaksi Tertinggi
Next post BBJ dan KBI Optimis Perdagangan Berjangka Komoditi Makin Tumbuh