Persoalan makanan layak konsumsi yang tersedia berlebihan baik dari restoran, katering atau hotel sehingga kerap berakhir di tempat sampah, mungkin masih sangat jarang yang memedulikannya. Padahal masih banyak masyarakat yang harus menahan lapar, karena tak mampu membeli makanan.
Kondisi inilah yang membuat Eva Bachtiar, Dedhy Bharoto Trunoyudho, dan Indah Audivtia tergerak untuk mendirikan Komunitas Garda Pangan.
Betapa mulia kegiatan yang dilakukan Komunitas Garda Pangan. Bagaimana tidak, mereka memiliki program mendistribusikan makanan berlebih atau makanan sisa yang layak konsumsi agar bisa dinikmati oleh orang-orang tak mampu, sehingga tidak ada makanan yang terbuang percuma alias mubasir.
Sesuai namanya, ‘garda’, komunitas ini ingin mengawal makanan sisa yang tak habis terjual di restoran, hotel, hingga katering dan masih layak dikonsumsi agar tak berakhir di tempat pembuangan.
Eva, salah satu pendirinya menceritakan, Garda Pangan berperan untuk mendistribusikan makanan berlebih dari restoran hingga perhotelan ke kelompok masyarakat prasejahtera yang tinggal di Surabaya.
“Jadi, dua founder lainnya yaitu Mas Dedhy dan Mba Indah punya usaha katering. Mereka merasakan betul habis event wedding banyak makanan yang tidak di makan. Di Indonesia memang masyarakatnya masih tinggi gengsi kalau bikin acara pernikahan harus dilebihkan porsinya, karena kalau kurang nanti diomongin, di satu sisi banyak makanan terbuang,” ujar Eva.
Selain memunculkan ironi di tengah masyarakat yang serba kekurangan, makanan sisa ini juga bisa berdampak pada lingkungan.
Eva menjelaskan sampah makanan yang bertumpuk di permukaan tanah dapat mengeluarkan gas metana yang 23 kali lebih berbahaya dibanding karbondioksida. Gas ini juga merupakan salah satu penyumbang emisi rumah kaca.
“Idealnya memang setiap kota punya food bank. Jadi, makanan sisa namun layak konsumsi dari segi kualitas, bisa didistribusikan sehingga tidak menjadi sampah yang pada gilirannya merusak lingkungan juga,” jelasnya.
Komunitas Garda Pangan yang didirikan sejak 2017 ini pun memulai kegiatannya dengan menjalin kerjasama dengan industry hospitality. Hingga kini Komunitas Garda Pangan sudah rutin mengumpulkan makanan berlebih dari tiga restoran, tiga toko roti, satu pasar organik, dan satu katering, dan festival kuliner.
“Makanan yang terkumpul kita distribusi ke 110 lokasi di Surabaya. Meliputi panti asuhan, panti jompo, shelter anak jalanan, keluarga prasejahtera, banyak sih. Masing-masing sebelumnya kita survei supaya kita percaya dan ngasihnya tepat sasaran,” tambah perempuan kelahiran Bontang, 32 tahun silam ini.
Eva mengatakan sejak satu tahun berdiri, Garda Pangan memiliki sekitar 30 relawan. Setiap bulannya komunitas ini bisa membagikan 3.000 porsi makan. Karena masih bersifat komunitas, biaya yang dibutuhkan untuk operasional kegiatan masih didapat dari donasi masyarakat setempat dan dukungan dari industri kreatif setempat.
Kebaikannya untuk menolong sesama dan lingkungan, menarik simpati dari banyak pihak. Meski demikian Eva tak menampik bahwa ke depannya ia dan para pendiri Garda Pangan berharap komunitas ini bisa diseriusi menjadi social entreprise agar bisa lebih menjangkau banyak industri dan menolong lebih banyak orang.
“Dari awal memang ingin arahnya ke social entreprise, target utama kita hotel. Tapi kita perlu portofolio. Mereka nggak bisa seenaknya ngasih makanan berlebih kalau kita nggak punya pengalaman, tapi sedang kita usahakan ke arah sana,” tambah perempuan lulusan S1 Teknik Industri ITB ini.
Eva melihat, kegiatan ini sebenarnya bisa dijadikan upaya CSR bagi hotel yang memiliki kepedulian di bidang sosial, ekonomi dan lingkungan. Namun masih dipikirkan SOP (standard operating procedure) sehingga mampu meyakinkan pihak hotel bahwa distribusi makanan yang dilakukan Garda Pangan tidak akan membahayakan si penerima.
“Kalau di food bank tantangan keengganan hospitality untuk nyumbangin ke orang yang butuh. Mereka takut didonasiin nanti si penerima kenapa-napa mereka yang dituntut. Makanya kita memiliki SOP untuk food quality untuk meyakinkan industry food hospitality,” terangnya.
Sejauh ini kepuasan yang paling dirasakan Eva dan tim Garda Pangan ini adalah dapat membantu banyak orang untuk bisa memenuhi kebutuhan primernya. Hal itu pula yang membuat Eva dan anggota Komunitas Garda Pangan tak pernah lelah mengumpulkan dan mendistribusikan makanan meski operasionalnya hanya bertumpu dari donasi.
“Nah, sekalian kami ingin mempromosikan, kalau ada teman-teman di Surabaya yang memiliki kelebihan makanan dari acara pesta yang dihelatnya, atau dari restorannya silahkan hubungi kita. Nanti kita akan ambil dan bantu mendistribusikan ke yang lebih membutuhkan,” tandas Eva.
Bagi Anda yang ingin mengetahui kegiatan Komunitas Garda Pangan lebih lanjut, bisa cek Instagram mereka di @GardaPangan.
NEXT
KPK Tangkap Gubernur dan Pejabat Pemprov Bengkulu dalam OTT Mengejutkan!
Kedainews.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan bahwa pada Sabtu, 23 November 2024, mereka melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di...
Shell Indonesia Bantah Tutup Seluruh SPBU, Ini Faktanya!
Kedainews.com – Kabar mengenai rencana penutupan seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell di Indonesia yang ramai diperbincangkan belakangan...
Pramono Anung Pastikan Tidak Ada Penggusuran di Jakarta!
Kedainews.com – Calon Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan komitmennya untuk tidak melakukan penggusuran terhadap tempat tinggal warga jika terpilih dalam...
Darah Di Polres Solok: Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim di Solok Selatan
Pada 22 November 2024, sebuah insiden tragis terjadi di Polres Solok Selatan, Sumatera Barat, yang mengguncang institusi Kepolisian Republik Indonesia...
Megawati: Rakyat Tak Perlu Takut Intimidasi di Pilkada 2024
Kedainews.com – Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk tidak takut dan ragu dalam menggunakan hak...
Sabu 79,6 Kg dan 9 Tersangka Pengedar Internasional Ditangkap!
Kedainews.com - Polda Riau berhasil mengungkap jaringan internasional yang mengedarkan narkoba dalam jumlah gila! Dalam operasi yang berlangsung dari 20...