Film Venom hingga kini masih diputar di bioskop Indonesia, Venom begitu mencuri perhatian terutama bagi penggemar film superhero di Indonesia. Karakter symbiote dalam Venom digambarkan sebagai makhluk yang kompleks. Terkadang Venom bisa membuat kita tertawa bahkan bisa sedih karena kata-kata Venom yang mengena dihati penonton. Padahal, di film Spider-Man 3 (2007) yang merupakan debutnya di sinema, Venom digambarkan begitu jahat dan tanpa ampun.

Nyatanya, Venom adalah antihero yang bisa melakukan hal baik dan jahat. Begitu juga dengan apa yang digambarkan di komiknya, Venom hanya melakukan apa yang diinginkannya. Terkadang, ada kisah yang menempatkan venom sebagai makhluk yang menyeramkan dan di lain waktu, Venom memposisikan dirinya sebagai villain.

Nah berikut ini lima momen saat Venom jadi pahlawan. Yuk, simak!

1. Venom pernah menyelamatkan orangtua Peter Parker

Venom bisa baik dan bisa jadi jahat. Dia melakukan apa yang dianggapnya benar. Di komik Amazing Spider-Man #375. Venom menculik orangtua Peter Parker hanya untuk melindungi mereka. Soalnya, Venom merasa Spider-Man adalah ancaman dan merasa bahwa satu-satunya cara untuk melindungi orangtua Spidey adalah dengan menculiknya dan menyimpannya di taman hiburan.

Sepanjang waktu, Venom mencoba meyakinkan orangtua Parker bahwa dia enggak akan menyakiti mereka. Namun, jadi hal yang sulit dipercaya ketika dia terus menggeram leher mereka dengan lidahnya. Ketika Venom disergap villain, Silver Sable, Venom secara berhasil menyelamatkan mereka dari kobaran api yang disebabkan oleh Wild Pack-nya Silver Sable. Kemudian, dengan bantuan dari Spidey, Venom menyelamatkan mantan istrinya, Anne yang hampir tertabrak oleh bianglala.

2. Venom jadi agen rahasia pemerintah

Dalam Venom: Sign of the Boss (1997), Venom mengubah penampilannya sebagai agen rahasia untuk pemerintah. Kali ini, pemerintah menugaskannya untuk menghentikan sekelompok teroris yang menyusup ke Bronx yang akan menyerang Presiden Amerika Selatan di sebuah gereja. Lucunya, Venom berpenampilan layaknya seorang biarawati.

Enggak hanya itu, Venom juga pernah membantu pemerintah dalam suatu misi rahasia. Namun, Venom melakukan itu enggak gratis. Pemerintah harus bersedia menghapus semua catatan kriminalnya, jika Venom berhasil menyelesaikan misi tersebut. Pemerintah pun juga cerdik, mereka menaruh bom di dada Venom, kalau-kalau Venom kabur.

3. Venom jadi Venompool

Dengan semua kekonyolan Deadpool, bagaimana jika dia ditempeli Venom? Hal yang masuk akal, mengingat Deadpool dan Venom sama-sama sebagai antihero bernama Venompool. Dalam seri komik What If? Deadpool dan Beyonder ada di dalam limo terbang. Tiba-tiba, seorang Spider-Man hitam datang dan minta Beyonder untuk melepaskan symbiote darinya.

Karena Spider-Man hitam bikin keributan, supir limo Beyonder pun menembak Spidey keluar. Kemudian, symbiote otomatis terlepas dan menempel ke Deadpool. Saat itulah Deadpool berubah menjadi Venompool. Deadpool dan Venom jadi pahlawan yang konyol sekaligus mematikan.

4. Jadi Agen Venom

Pada 2011, Marvel memutuskan untuk mengubah Venom jadi lebih kekinian. Marvel enggak hanya memperbaruinya, tetapi bikin Venom upgrade dari antihero jadi pahlawan. Marvel melakukannya dengan memasukkan Flash Thompson. Setelah kehilangan kakinya saat bertugas di Perang Irak, Thompson menjadi partisipan yang bersedia dalam eksperimen pemerintah untuk terikat pada symbiote Venom.

Sejak dia pertama kali diperkenalkan ke dalam canon Marvel, Agen Venom telah bergabung sebagai anggota dari beberapa tim superhero. Seperti Thunderbolt, Secret Avengers, dan yang paling terkenal, The Guardians of the Galaxy. Enggak hanya itu, Agen Venom jadi pahlawan super yang paling efisien di MCU.

5. Ketika Eddie Brock jadi anti-Venom

Eddie Brock sering dikaitkan dengan Venom, tetapi dia bukan satu-satunya yang terikat pada symbiote. Dia juga bukan satu-satunya orang yang bertarung di bawah kostum Venom. Suatu hari, dia akhirnya bisa melepaskan ikatan dari Venom, tetapi Eddie didiagnosis mengidap kanker begitu dia terpisah dari symbiote. Venom pun menemukan host baru. Dia mulai menjadi sukarelawan di tempat penampungan dengan Mr. Negatif. Akhirnya, Mr. Negatif menggunakan kekuatannya untuk menyembuhkan Brock dari kankernya, tanpa mengetahui bahwa masih ada jejak symbiote dalam DNA Brock.

Akibatnya, kekuatannya menyatu sel symbiote Brock dengan sel darah putihnya, mengubah Brock menjadi makhluk symbiote hibrida yang disebut Anti-Venom. Meskipun mirip, Brock hampir sama jahatnya seperti dia dalam setelan Venom. Faktanya, sebagai Anti-Venom, Brock menggunakan kemampuan penyembuhannya untuk menyembuhkan mereka yang terserang penyakit apa pun.

Next post Ini Alasan Honda Indonesia “recall” 17.286 Jazz dan Freed