KEDAINEWS.COM – Dee Lestari, penulis sukses yang telah menghasilkan karya-karya best seller seperti serial Supernova, Madre, Filosofi Kopi, Perahu Kertas, Rectoverso, juga yang terbaru, Aroma Karsa.

Lalu bagaimana seseorang bisa begitu stabil membuat karya yang bagus seperti Dee Lestari?  intip profilnya, siapa tahu kamu bisa menemukan jawabannya di sana.

Nama aslinya adalah Dewi Lestari. Dee lahir di Bandung, Jawa Barat pada 20 Januari 1976, anak keempat dari lima bersaudara pasanan Yohan Simangungsong dan Tiurlan Siagian.

Sepertinya, darah seni mengalir turun menurun kepada seluruh anggota keluarga ini. Setidaknya, tiga saudara perempuannya juga aktif di bidang seni, meskipun tidak sama-sama menjadi penulis seperti Dee.

Kakak perempuannya, Key Mangunsong seorang sutradara dan penulis skenario. Kakak perempuan keduanya, Imelda Rosalin seorang pianis dan penyanyi jazz. Adik perempuannya, Arina Ephipania seorang penyanyi dan merupakan vokalis band Mocca.

Karier Menulis

Dee menyukai tulisan dan dunia baca tulis sejak kecil. Ia bahkan telah melakoni dunia tulis menulis sejak usia 9 tahun dan menjadikannya sebagai hobi. Ia sering membayangkan suatu saat kelak, buah karyanya akan dipajang di toko-toko buku besar.

Sejak SMP, ia mulai memberanikan diri, menulis dan mengirimkan tulisannya ke acara lomba-lomba menulis. Akan tetapi, ia seringkali gagal karena tidak pernah mampu memenuhi kriteria.

Dee akhirnya mencoba peruntungan di dunia tarik suara. Honor pertamanya ia belikan laptop yang dari benda itulah lahir mahakaryanya seperti Filosofi Kopi, Perahu Kertas, Rio The Coro, dan masih banyak yang lainnya. Karya-karya yang baru berani ia terbitkan 10 tahun kemudian.

Selanjutnya, sepanjang karier kepenulisannya, Dee banyak melakukan upaya, gebrakan yang menjadikan karyanya berbeda dengan karya-karya kebanyakan. Antologi pertamanya, Filosofi Kopi berhasil meraih penghargaan sebagai karya sastra terbaik di tahun 2006 Penghargaan Sastra Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dari Kementrian Pendidikan & Kebudayaan Indonesia.

Novel Perahu Kertas yang ditulisnya menjadi karya pertama yang juga diterbitkan dalam bentuk digital pada tahun 2008. Di tahun berikutnya, Recto Verso lahir sebagai hibrida sastra-musik pertama di Indonesia.

Kesuksesannya terus menanjak naik manakala buku Madre yang lahir selanjutnya meraih penghargaan Penghargaan Sastra Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dari Kementrian Pendidikan & Kebudayaan Indonesia. Jangan tanya punya kesuksesan serial Supernovanya yang begitu laris dinikmati para pembacanya.

Daftar karya

Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh– Truedee Books (2001)
Supernova: Akar – Truedee Books (2002)
Supernova: Petir – Truedee Books & Akoer (2004)
Filosofi Kopi – Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade –Truedee Books & Gagas Media (2006)
Rectoverso – Goodfaith Production (2008)
Perahu Kertas – Bentang Pustaka (2009)
Madre – Bentang Pustaka (2011)
Supernova: Partikel – Bentang Pustaka (2012)
Supernova: Gelombang – Bentang Pustaka (2014)
Supernova: Inteligensi Embun Pagi, Bentang Pustaka (2016)
Kepingan Supernova – Bentang Pustaka (2017)
Aroma Karsa – Bentang Pustaka (2018)

Previous post Gawat! 5 Hal Ini Kamu Alami Jika Lama Tak Berhubungan Seks
Next post Sinopsis Film ‘Terima Kasih Cinta’