Balon Udara Melayang Menuju Ke Luar Angkasa

Penerbangan luar angkasa komersial bukan lagi monopoli roket. Tiga startup terkemuka, Zephalto, Space Perspective, dan World View, telah merintis era baru dalam pariwisata dengan menggunakan balon udara untuk mengangkut penumpang ke stratosfer. Meskipun tidak mencapai ruang angkasa yang diatur pemerintah AS, perjalanan ini menawarkan pengalaman unik di ketinggian 24-30 kilometer di atas permukaan bumi.

Ryan Hartman, CEO World View, menjelaskan bahwa kapsul mereka dirancang untuk menampung hingga delapan penumpang dan dua awak. Dalam kapsul tersebut, tersedia bar dan fasilitas kamar mandi untuk kenyamanan penumpang selama perjalanan enam jam.

Menanggapi definisi ruang angkasa, Jane Poynter dari Space Perspective menyatakan bahwa mereka diatur sebagai pesawat luar angkasa jika mencapai ketinggian lebih dari 98.000 kaki, di mana pengalaman “ruang hampa” dapat dinikmati dengan pemandangan langit hitam yang pekat.

Berbeda dengan penerbangan roket yang menghadirkan keadaan tanpa bobot, pengalaman naik balon stratosfer mirip dengan naik pesawat komersial standar. Vincent Farret d’Astiès dari Zephalto menegaskan bahwa tidak ada persyaratan fisik khusus untuk menaiki balon mereka, membuat pengalaman ini lebih dapat diakses oleh berbagai kalangan.

Meskipun baru dalam tahap pengembangan, minat konsumen terhadap layanan ini telah menjanjikan. World View dan Space Perspective masing-masing telah menjual ratusan tiket, dengan harga tiket bervariasi dari US$50.000 hingga US$125.000 per kursi. Meski demikian, Zephalto telah penuh dipesan untuk penerbangan awal mereka.

Dengan pilihan harga dan pengalaman yang berbeda, ketiga perusahaan ini menandai tonggak baru dalam industri pariwisata luar angkasa, menawarkan alternatif menarik bagi mereka yang ingin menjelajahi batas-batas atmosfer bumi!

Previous post Semarak Peluncuran UT Spesial KAWS + Warhol: Dari Instalasi Kontemporer Bergaya Art Gallery, Hingga Sederet Penggemar dengan Antusiasme yang Luar Biasa!
Next post Menghapus Titik di Google Maps Akibat OTK