KEDAINEWS.COM – Berbicara gangguan tidur, mungkin yang langsung terlintas di pikiran Anda adalah insomnia. Padahal, hipersomnia juga cukup sering terjadi, namun banyak yang belum menyadarinya. Sebenarnya, apa perbedaan antara insomnia dan hipersomnia?

Secara sederhana, insomnia adalah gangguan tidur yang menyebabkan penderitanya sulit tidur. Sebaliknya, hipersomnia membuat penderitanya mengalami serangan kantuk secara berlebihan, sehingga sulit untuk terjaga di siang hari dan tidur lebih lama pada malam hari.

Insomnia
Insomnia merupakan suatu kondisi yang menyebabkan seseorang merasa kesulitan untuk tertidur, sering terbangun saat tidur, dan bangun terlalu dini. Para penderita insomnia biasanya akan bangun dalam keadaan lelah. Akibatnya, aktivitas sepanjang hari menjadi terganggu.

Berdasarkan intensitasnya, insomnia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu akut dan kronis. Insomnia akut berlangsung dalam jangka pendek, mulai dari satu malam hingga beberapa minggu. Sedangkan insomnia kronis berlangsung lebih lama, yakni tiga malam seminggu, sebulan, atau hampir dirasakan setiap malam.

Ada banyak faktor yang bisa memicu insomnia, antara lain:

Stres
Peristiwa traumatis, termasuk Stockholm syndrome
Depresi
Gaya hidup yang tidak sehat
Penggunaan obat-obatan tertentu
Kebiasaan tidur yang buruk
Perubahan jadwal tidur, termasuk jet lag, bekerja dengan sistem shifting

Hipersomnia
Hipersomnia merupakan suatu kondisi yang membuat seseorang merasakan kelelahan dan ingin tidur meskipun sudah tidur dalam waktu cukup.

Kondisi hipersomnia juga terjadi pada sindrom putri tidur dan sekilas mirip dengan narkolepsi. Narkolepsi merupakan kondisi neurologis yang menyebabkan serangan tidur tiba-tiba dan sulit dicegah selama siang hari. Sementara, orang dengan hipersomnia masih bisa menahan rasa kantuknya, meski mereka merasa lelah.

Beberapa hal yang bisa menyebabkan munculnya hipersomnia adalah:

Tidak memiliki waktu yang cukup untuk tidur di malam hari
Pola hidup tidak sehat
Obesitas
Depresi
Gangguan tidur lain, seperti narkolepsi atau sleep apnea
Riwayat cedera kepala
Penggunaan obat-obatan tertentu
Genetik atau keturunan
Perbedaan Gejala Insomnia dan Hipersomnia

Perbedaan antara insomnia dan hipersomnia terlihat jelas dari keluhan dan gejalanya. Kedua gangguan tidur ini tidak boleh diremehkan, apalagi bila sudah berkepanjangan. Jika Anda atau anggota keluarga mengalami insomnia, hipersomnia, atau gangguan tidur lain, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter agar dapat ditangani dengan tepat.

Previous post Berikan Kemudahan UMKM Indonesia GrabExpress Hadir di Aplikasi CARInih
Next post Lesti Kejora Alami KDRT Ini Respons Orangtuanya