KEDAINEWS.COM – Memasarkan produk/layanan startup tidaklah mudah. Meski strategi paling masuk akal tampaknya adalah memanfaatkan semua sumber daya untuk mendapatkan pelanggan, biaya akuisisi pelanggan tetaplah mahal. Tapi ada cara yang dapat digunakan startup agar bisnisnya bisa tumbuh secara berkelanjutan: pemasaran lewat komunitas (community marketing).
Konsep ini merupakan strategi pemasaran yang fokus pada kebutuhan pelanggan yang sudah ada (daripada calon pelanggan), baik dengan aktif secara langsung maupun tidak langsung.
Beberapa perusahaan ternama seperti Starbucks dan Nike menggunakan pendekatan ini, begitu pun dengan beberapa startup. Contohnya,CommonBond (startup untuk membantu pelajar melunasi pinjaman biaya sekolah) menyambut para peminjam baru dengan paket meliputi kartu ucapan yang ditulis dengan tangan, kaus spesial, dan hadiah pilhan sesuai dengan ketertarikan masing-masing. Startup ini juga mengadakan acara untuk mempertemukan para peminjam tersebut.
MangoPlate (platform informasi restoran dari Korea Selatan) juga menghubungkan sebagian besar pertumbuhannya saat ini dengan pemasaran lewat komunitas. Startup ini mengadakan acara offline untuk para fan (blogger dan pencinta makanan) karena dua alasan:
- Untuk mendapatkan masukan nyata dan berharga guna meningkatkan performa platform mereka, serta
- Meningkatkan eksposur lewat strategi pemasaran mulut ke mulut.
Mengapa Melakukan Pemasaran Lewat Komunitas
Bagi startup dengan sumber daya manusia dan modal minim, menomorduakan aspek pemasaran tampak seperti keputusan yang dapat dimaklumi. Tapi, buktinya, saat ini memiliki tingkat retensi pelanggan yang baik ternyata lebih menguntungkan daripada hanya fokus pada akuisisi saja.
Hal ini sudah sering dibicarakan oleh berbagai pakar industri. Menurut Gary Vaynerchuk, dengan meningkatkan angka retensi pelanggan sebesar 5 persen, ternyata dapat meningkatkan keuntungan perusahaan hingga 95 persen.
Bill Lee, ahli di bidang advokasi pelanggan sekaligus penulis buku The Hidden Wealth of Customers, juga memiliki pendapat serupa. Menurutnya, setelah seorang pelanggan menyelesaikan pembelian, sebenarnya masih banyak nilai tambahan yang bisa kita berikan kepadanya. Perusahaan dapat mempererat hubungan dengan para pelanggan dengan cara menjadikan mereka sebagai para pendukung, influencer, dan kontributor.
Karena startup biasanya hanya memiliki tim kecil untuk menjalankan operasionalnya, pemasaran lewat komunitas bisa membantumu “merekrut” para pelanggan sebagai tenaga pendukung dan penjualan produk. Strategi ini meliputi interaksi dengan pelanggan secara intim, sehingga kamu bisa memperoleh pemasaran dari mulut ke mulut, serta umpan balik yang berharga untuk meningkatkan layananmu.
Bagaimana melakukan pemasaran lewat komunitas yang tepat
Tertarik menerapkan strategi pemasaran lewat komunitas? Berikut beberapa tip untuk memastikan kamu menerapkannya dengan tepat.
Putuskan target yang ingin kamu capai
Jelaskan apa yang kamu inginkan dari para pelanggan yang bergabung di komunitas ini. Apakah mereka akan mendapatkan penawaran spesial, menerima saran, saling bertukar cerita, atau semua yang disebutkan tadi?
Memaparkan tujuan kamu sangatlah penting, karena komunitas akan makin kuat jika dibangun di atas persamaan kebutuhan atau keinginan.
Manfaatkan peran media sosial
Media sosial adalah salah satu cara paling efektif dan efisien untuk berinteraksi dengan para pelangganmu. Jangan meremehkan kemampuan pemasaran lewat Instagram, karena Instagram adalah sosial media dengan tingkat engagement tertinggi saat ini. Tingkat engagement di Instagram bahkan lebih tinggi lima puluh kali dari Facebook.
Pantau respons dari anggota komunitas
Keuntungan besar lain dari media sosial adalah membuat proses pemantauan respons pelanggan jadi jauh lebih efisien. Informasi yang buruk dengan mudah tersebar seperti api, karena itu penting untuk bergerak cepat memadamkan api.
Konsisten dalam berpendapat
Mempekerjakan pemasar media sosial (Social Media Marketer) yang ditugaskan khusus untuk menangani pemasaran lewat komunitas adalah cara yang tepat guna memastikan brand kamu memiliki citra yang konsisten di berbagai platform.
Mempertahankan pendekatan bersifat alami dan ramah
Lupakan cara berbicara khas perusahaan yang sarat nada promosi. Poin utamanya adalah membangun hubungan dekat dan terpercaya dengan pelanggan sehingga mereka tidak menganggap kamu seperti robot yang hanya mementingkan penjualan semata.
Pahami cara melacak usaha yang telah kamu lakukan
Mungkin sekilas jumlah like, share, dan pengikut adalah atribut yang menjadi ukuran kesuksesan kampanye pemasaran komunitas. Namun kenyataannya, metrik ini hanya terlihat bagus di atas kertas saja.
Evaluasi apakah caramu melakukan pemasaran lewat komunitas sudah tepat
Ada beberapa cara melakukan pemasaran lewat komunitas, dan bagaimana kamu melakukannya semestinya bersifat spesifik sesuai dengan sifat bisnismu.
Misalnya, suatu forum akan mendatangkan traksi jika startup kamu menjual berbagai jenis produk yang sesuai dengan topik perbincangan (misal kecantikan atau fesyen), namun hal tersebut menjadi tidak efektif jika perusahaanmu hanya memiliki satu jenis produk di industri yang juga jarang mendapat sorotan masyarakat.
Biarkan komunitas berjalan secara mandiri
Mungkin ini terdengar aneh, tapi komunitas ini sebenarnya bukan milik kamu. Hal ini dikarenakan kebutuhan komunitas untuk terus tumbuh dan berkembang dengan kecepatan mereka sendiri, bahkan mulai mengambil inisiatif secara alami.
Kesimpulan
Pemasaran lewat komunitas adalah proyek jangka panjang, tapi imbalannya akan setimpal jika kamu sukses membangun perwakilan brand yang setia dengan CLV yang panjang.
Lebih lanjut, strategi ini sangat baik untuk mengembangkan startup kamu karena berbiaya rendah atau bahkan tanpa biaya sama sekali. Jadi, sekarang adalah waktunya mengesampingkan strategi pemasaran tradisional dan mulai menjalankan pendekatan baru untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.
NEXT
Kenapa Semua Orang Lagi Ngomongin Smart Speaker? Ini Alasannya!
Halo, Sobat KedaiNews! Pernah nggak sih, kamu membayangkan punya asisten pribadi yang nggak pernah capek, bisa bantuin kamu kapan aja,...
Waspada! Modus Serangan Siber Pakai CAPTCHA Palsu, Ini Cara Menghindarinya!
Sobat KedaiNews, pernah ketemu CAPTCHA palsu saat lagi browsing? Jangan anggap remeh! Ada modus baru yang pakai trik “I’m Not...
Jangan Salah! Begini Cara Aman Bersihkan Smartphone Kesayanganmu
Sobat Kedainews, smartphone sudah jadi barang yang tak terpisahkan dari keseharian kita. Dari bangun tidur hingga tidur lagi, ponsel selalu...
Ingin Feed Instagram Lebih Segar? Simak Cara Reset Algoritma dengan Mudah!
Sobat Kedainews.com, siapa sih yang nggak suka scrolling Instagram? Tapi, kadang feed yang kita lihat bisa jadi nggak sesuai ekspektasi,...
Hati-Hati, Penipuan Modus Kode QR Mengincar Anda!
Hai, Sobat KedaiNews! Kali ini, kita harus lebih waspada lagi nih, karena penipu makin kreatif. Kalau biasanya kita mendengar modus...
Threads Mulai Pasang Iklan, Apa Dampaknya Untuk Pengguna?
Sobat Kedainews, Siapa yang nggak kenal dengan Threads, platform mikroblogging yang lahir dari Meta (perusahaan induk Instagram)? Setelah meluncurkan aplikasi...