KEDAINEWS.COM – Sebagai terapi yang relatif aman dan minim efek samping, akupunktur semakin diakui secara luas sebagai pilihan tambahan atau komplementer untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara holistik.

Akupunktur adalah metode pengobatan yang berasal dari tradisi medis Tiongkok kuno. Teknik ini melibatkan penyisipan jarum tipis pada titik-titik tertentu di tubuh manusia dengan tujuan mengatur aliran energi vital yang disebut “qi” (atau “chi”) dalam tubuh. Tujuan utamanya adalah untuk mengembalikan keseimbangan qi yang dianggap terganggu, yang diyakini menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Berikut adalah beberapa teknik umum yang digunakan dalam akupunktur:

  1. Penyisipan Jarum: Jarum tipis, sering kali terbuat dari stainless steel, dimasukkan ke dalam kulit pada titik-titik akupunktur yang dipilih. Ini dilakukan dengan hati-hati dan tidak seharusnya menimbulkan rasa sakit yang signifikan.
  2. Moxibustion: Dalam teknik ini, sebatang “moxa” (tusuk daun Artemisia yang dikeringkan) dibakar dan ditempatkan dekat titik akupunktur atau pada ujung jarum yang disisipkan. Panas yang dihasilkan diyakini membantu mengalirkan energi dan merangsang titik akupunktur.
  3. Teknik Elektroakupunktur: Ini melibatkan penggunaan jarum akupunktur yang dihubungkan dengan sumber listrik lemah. Arus listrik yang sangat lemah kemudian dialirkan melalui jarum untuk merangsang titik akupunktur.
  4. Akupunktur Tanpa Jarum: Metode ini menggunakan tekanan, gesekan, atau panas pada titik-titik akupunktur tanpa menggunakan jarum. Ini bisa dilakukan dengan jari-jari, tusukan khusus, atau bantuan peralatan lainnya.
  5. Auriculotherapy: Ini adalah teknik yang berfokus pada merangsang titik-titik akupunktur yang terletak di telinga. Ini dapat dilakukan dengan jarum, tekanan, atau menggunakan peralatan khusus.
  6. Akupunktur Laser: Dalam metode ini, sinar laser digunakan untuk merangsang titik-titik akupunktur tanpa penggunaan jarum.

Setiap teknik memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan pilihan teknik yang tepat dapat bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan individu serta preferensi dan pengalaman praktisi akupunktur. Ingin mencoba!?

Previous post Lembang: Menikmati Aroma Wisata dan Kenikmatan Kuliner
Next post Mengapa Kopi Kintamani Bali Begitu Istimewa?