KEDAINEWS.COM – Aroma kopinya harum. Bagian luarnya renyah sementara bagian dalamnya yang lembut.

Tekstur yang unikpun membuat orang-orang rela mengantri untuk membeli. Ya, itu pemandangan biasa bila kita melihat kedai Roti Boy di Indonesia.

Panganan satu ini cocok dinikmati dalam kondisi apapun dan mudah ditemukan. Roti Boy cukup menjamur di pusat-pusat perbelanjaan (mall).

Berkat penamaan merek menggunakan bahasa Indonesia, pasti orang mengira bahwa Roti Boy buatan Indonesia. Namun, faktanya tidak demikian.

Roti Boy bukanlah produk dalam negeri melainkan produk dari negara lain. Jika berpikir produk ini berasal dari Meksiko karena kemiripan dengan Mexico Bun, maka lagi-lagi Anda salah.

Roti Boy justru berasal dari negara tetangga kita, yakni Malaysia. Bagaimana ceritanya?

Roti Boy tidak terlepas dari tangan dingin Hiro Tan. Ia awalnya adalah pegawai biasa.

Setelah lulus dari University of Malaya sekitar tahun 1995, dia mengajukan banyak lamaran ke berbagai perusahaan. Beruntung, dia bisa diterima di perusahaan asuransi dan bekerja sama sembilan bulan.

Setelah dari asuransi, Hiro resign dan bekerja di Singapore Airlines selama setahun. Namun, bekerja menjadi budak korporat rupanya tak membuat hati Hiro senang.

Dalam wawancara kepada Bernama TV, Hiro mengaku ingin semua usaha yang dilakukan berdampak tak hanya bagi dirinya sendiri, tetapi juga masyarakat. “Tapi semua usaha tak nampak sesuatu bagi diri dan masyarakat,” kata Hiro 2018 silam.

Dari sinilah dia nekat keluar dari maskapai ternama dunia itu dan memulai bisnis pada 1998. Bisnis yang dipilihnya adalah roti karena keluarganya banyak bekerja di sektor tersebut.

Sadar dirinya tidak ada pengalaman, Hiro lantas meminta bantuan kakak dan adiknya yang lebih dulu berkecimpung di dunia roti. Keduanya berpengalaman di bidang ini.

Kakaknya berpengalaman hampir 30 tahun di suatu perusahaan sementara adiknya, bekerja sebagai cake specialist. Kakak-adik Hiro pun kemudian merumuskan resep roti yang diambil dari resep keluarga.

Singkat cerita, dari perumusan itu lahirlah roti rasa kopi ala Mexico Bun. Hiro yang berpengalaman di bidang marketing lantas menjajakan roti itu secara komersial dengan merek Roti Boy pada April 1998.

Mengacu pada paparan Eje Kim, peneliti dan pelancong dari Seoul National University dalam memoar Happy Yummy Journey (2017), nama Roti Boy sendiri merupakan gabungan dua bahasa. Yakni ‘roti’ (Bahasa Melayu) dan ‘boy’ (Bahasa Inggris).

Bentuk visual ‘boy’ dari Roti Boy terlihat pada logo dan kemasannya yang memperlihatkan potret laki-laki memakai baju ala chef. Kata Kim, rupanya laki-laki tersebut adalah potret keponakan Hiro Tan yang sedang tertawa yang langsung didesain Hiro untuk bungkus produk.

Tak disangka, roti tersebut laris-manis di Malaysia.  Seiring waktu, roti tersebut viral di masanya hingga membuat gerai Roti Boy bak virus: menyebar dengan cepat.

Bahkan, penyebarannya tidak hanya di Malaysia, tetapi sudah merambah pasar Asia Tenggara. Setelahnya, Roti Boy ada di Singapura, Thailand, dan Indonesia.

Kim pun pernah menyebut Roti Boy di Malaysia adalah roti nasional. “Siapapun bakal menyukai roti ini apapun etnisnya,” kata Kim.

Sumber. CNBC Indonesia

Previous post Kelebihan dan Kekurangan Bisnis Donat
Next post 3 Crazy Rich Pemilik Kopi Kekinian Beromzet Ratusan Juta