KEDAINEWS – Tangerang, Maskapai penerbangan nasional Citilink resmi memberlakukan program diskon tarif tiket pesawat sebesar 50 persen selama periode libur sekolah, mulai 6 Juni hingga 31 Juli 2025. Kebijakan ini merupakan bagian dari program diskon tarif transportasi nasional yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 36 Tahun 2025.
Kebijakan ini berlaku untuk jasa angkutan udara niaga berjadwal kelas ekonomi dalam negeri, yang PPN-nya ditanggung pemerintah selama periode tersebut.
Komitmen Dukung Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata
Plt Direktur Utama Citilink, Jaka Ari Triyoga, menyampaikan bahwa pihaknya mendukung penuh inisiatif pemerintah dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui program ini, Citilink berharap bisa memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan pergerakan masyarakat, khususnya di masa liburan sekolah.
“Implementasi ini juga sebagai wujud komitmen Citilink dalam mengakomodasi kebutuhan masyarakat akan layanan penerbangan yang aman, nyaman, dan terjangkau,” ujar Jaka dalam keterangan tertulis, Jumat (6/6), dikutip dari Antara.
Dorong Pertumbuhan Penumpang dan Industri Pariwisata
Jaka menambahkan bahwa program diskon ini diharapkan tidak hanya meningkatkan jumlah penumpang, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap industri pariwisata dan perekonomian nasional secara menyeluruh.
“Diskon ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan berkelanjutan, terutama di sektor transportasi dan pariwisata,” katanya.
Prioritaskan Keselamatan dan Kualitas Layanan
Meskipun memberikan potongan harga yang signifikan, Citilink menegaskan tetap berkomitmen menjaga keselamatan, keamanan, dan kenyamanan seluruh penumpang.
“Kami tetap mengedepankan aspek keselamatan serta kualitas layanan penerbangan,” tegasnya.
Koordinasi Intensif untuk Kelancaran Program
Agar program ini berjalan efektif, Citilink terus menjalin koordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait, termasuk otoritas penerbangan dan lembaga pemerintahan, untuk memastikan implementasinya dapat dilakukan secara komprehensif.
“Kami ingin memastikan program ini bisa terealisasi maksimal dan tetap aman,” tutup Jaka.