KEDAINEWS.COM – Pengamat keamanan internet menganggap pembatasan jam bermain gim online PUBG dan dampaknya masuk ke dalam ranah pribadi keluarga. Namun, ia menyetujui soal pengetatan batasan usia anak untuk bermain gim.

“Pengaturan jam main game online misalnya soal waktu dan dampak itu diurus private. Diurus di wilayah keluarga atau juga bisa meminta bantuan komunitas terlatih,” jelas Head Division of Online Safety SAFEnet Boaz Simanjuntak saat dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (27/3).

“(Tapi) soal batasan usia, perlu ketat saya setuju. Dalam konteks saya sebagai orang SAFEnet dan sebagai peneliti terorisme saya setuju,” ucap pria yang juga menjadi periset terorisme di Kreasi Prasasti Perdamaian.

Sebelumnya, Dirjen Aplikasi dan Informatika (Aptika) Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menyebut kalau penerapan pembatasan waktu bermain gim online telah dilakukan di beberapa negara seperti Korea Selatan.

Menurutnya di Korea Selatan, para gamers yang belum berumur 19 tahun atau mendapatkan kartu identitas diharuskan untuk mendapatkan izin dari orang tua/wali mereka jika ingin mendaftarkan diri untuk bermain gim online. China pun menerapkan batasan bermain gim bagi warga negaranya.

Hal itu diungkap Kominfo pascadiskusi yang dilakukan bersama MUI dan sejumlah lembaga terkait. Diskusi itu mencapai tiga simpulan, pertama soal pembatasan usia dan waktu, serta dampak yang ditimbulkan. Kedua, soal pelarangan gim online berisi konten negatif.

Terakhir, MUI menyarankan Kominfo untuk meninjau kembali Peraturan Menteri Nomor 11 Tahun 2016 tentang Klasifikasi Permainan Interaktif Elektronik.

Berdasarkan Pasal 8 Permen Kominfo Nomor 11 Tahun 2016, PUBG masuk klasifikasi gim yang menunjukkan tindakan kekerasan dan hanya boleh dimainkan oleh pemain berusia 18 tahun ke atas. Semuel mengatakan PUBG telah diklasifikasikan sebagai game untuk pemain yang berusia 18 tahun ke atas.

Namun, Kominfo menyebut jika hasil akhir dari keputusan MUI yakni diminta untuk menambahkan aturan soal bermain gim online, pihak Kemenkominfo akan segera menambah aturan tersebut.

Previous post Kurangi Penggunaan Plastik, Supermarket di Thailand Gunakan Daun Pisang
Next post Ini Akibatnya Jika Terlalu Sering Memakai Earphone