KEDAINEWS.COM – Sakit pinggang yang kerap muncul pasti membuat Anda merasa tidak nyaman. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi keluhan ini. Salah satunya adalah dengan mengonsumsi obat sakit pinggang.

Sakit pinggang rentan dialami oleh orang yang berusia 30 tahun ke atas. Namun, tidak menutup kemungkinan Anda yang berusia di bawah 30 tahun juga bisa mengalaminya. Sakit di area punggung bagian bawah ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti sering mengangkat benda berat, duduk terlalu lama, kegemukan, merokok, atau terjatuh.

 

Anda bisa mengonsumsi obat sakit pinggang untuk mengatasi nyeri. Beberapa jenis obat sakit pinggang yang bisa digunakan adalah:

1. Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)

OAINS merupakan kelompok obat yang digunakan untuk meredakan peradangan dan nyeri, termasuk sakit pinggang. Untuk mengatasi sakit pinggang yang tergolong ringan hingga sedang, dokter bisa memberikan OAINS, seperti natrium diclofenac, ibuprofen dan asam mefenamat.

Beberapa jenis obat di atas bisa dapat Anda beli di apotek tanpa resep dokter. Meski begitu, pastikan Anda mengonsumsinya sesuai petunjuk yang ada di kemasan.

Jika sakit pinggang yang dirasakan tergolong sedang hingga berat, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang aman digunakan dalam jangka panjang, seperti natrium diclofenac SR 75 (1-2 kali sehari) dan 100 mg (satu kali per hari). Namun, penggunaannya harus dengan resep dokter.

2. Antidepresan

Selain untuk mengobati depresi, obat antidepresan juga bisa digunakan untuk mengatasi sakit pinggang, terutama yang disebabkan oleh saraf kejepit. Obat sakit pinggang ini hanya boleh diminum sesuai resep dokter dan digunakan untuk jangka pendek serta tidak disarankan untuk dikonsumsi hingga lebih dari 6 bulan.

3. Obat antikejang

Salah satu obat antikejang yang banyak dipakai untuk mengobati sakit pinggang adalah gabapetin. Selain gabapentin, obat antikejang lain yang juga bisa digunakan untuk mengobati nyeri pinggang adalah pregabalin, carbamazepine, asam valproat (valproic acid), dan lamotrigine.

Meski demikian, efektivitas penggunaan obat antikejang untuk mengatasi nyeri pinggang sejauh ini belum menunjukkan data yang konsisten. Beberapa studi menyatakan bahwa obat ini terlihat efektif mengurangi nyeri pinggang, namun ada beberapa penelitian lain yang mengatakan hal sebaliknya.

4. Pelemas otot

Obat pelemas otot atau relaksan otot dapat mengurangi sakit pinggang dengan cara merelaksasi atau melemaskan otot yang tegang akibat nyeri pinggang. Obat relaksan otot ini biasanya diberikan bersamaan dengan obat pereda nyeri pinggang lainnya. Obat relaksan otot dapat menimbulkan efek samping berupa pusing, mengantuk, dan mual.

Selain dengan minum obat, sakit pinggang juga dapat diatasi dengan beberapa pilihan terapi lain, seperti fisioterapi, pijatan, akupunktur, dan chiropractic.

Dalam mengobat sakit pinggang, pemilihan jenis dan dosis obat sakit pinggang perlu disesuaikan dengan kondisi Anda. Itulah sebabnya, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat sakit pinggang.

Jika sakit pinggang tidak membaik setelah menggunakan obat-obatan di atas, nyeri yang dirasakan sangat berat, atau terdapat gejala lain yang mengganggu, seperti kesemutan atau mati rasa pada pinggang yang menjalar ke paha dan kaki, tidak bisa mengendalikan BAB atau BAK, demam, dan kaki lumpuh, maka Anda perlu segera memeriksakannya ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Previous post Resmi Meluncur, Ini Spesifikasi dan Harga Vivo X70, X70 Pro, dan X70 Pro Plus
Next post Nikmatnya Pempek Khas Palembang