Gen Z dan Krisis Pekerjaan, Ini Penyebab dan Solusinya!

Kedainews.com — Belakangan ini, banyak banget kabar soal perusahaan yang mulai “bersih-bersih” karyawan, dan sayangnya, Gen Z sering kena sasarannya. Nah, pasti kalian bertanya-tanya, “Kenapa sih, kok banyak anak muda yang kena PHK?” Tenang, kita bakal bahas alasan di balik tren ini dan solusi biar tetap survive di dunia kerja yang makin penuh tantangan. Let’s dive in, guys!

1. Harapan vs. Realita Kerja

Dalam pantauan Kedainews.com Gen Z sering banget berharap perusahaan bisa kasih kerjaan yang work-life balance, fleksibel, dan ngedukung growth personal. Tapi kenyataannya, nggak semua perusahaan siap untuk memenuhi ekspektasi itu. Beda generasi, beda prioritas, guys. Perusahaan zaman dulu kebanyakan punya struktur kerja yang kaku, dan nggak semua bisa langsung adaptasi sama kebutuhan Gen Z. Jadinya, sering ada ketidakcocokan antara budaya kerja lama dan ekspektasi anak muda zaman sekarang.

2. Gaya Kerja Fleksibel, Tantangan Buat Perusahaan

Banyak perusahaan anggap gaya kerja fleksibel ala Gen Z terlalu bebas, dan ini kadang bikin para petinggi merasa karyawan jadi kurang disiplin atau fokus. Misalnya, ada tren quiet quitting, di mana orang kerja “secukupnya” aja, sesuai job desk doang, tanpa inisiatif tambahan. Buat Gen Z, ini soal keseimbangan dan kesehatan mental, tapi buat perusahaan, itu dianggap kurang maksimal. Hasilnya? Gen Z jadi sering dianggurin duluan pas ada pengurangan.

3. Pengalaman Masih Minim

Nggak bisa dipungkiri, Gen Z adalah generasi termuda di dunia kerja, jadi pengalaman mereka rata-rata masih minim. Buat perusahaan yang butuh hasil cepat, skill dan jam terbang itu penting. Karena kebanyakan dari Gen Z baru aja lulus kuliah atau pindah kerja pertama, mereka sering kali dianggap masih kurang pengalaman untuk peran yang lebih tanggung jawab. Jadilah, posisi mereka rentan saat perusahaan perlu efisiensi.

Solusi Buat Gen Z: Biar Tetap “Exist” di Dunia Kerja!

Biar nggak ikutan kena “bersih-bersih” ini, berikut beberapa tips yang bisa kalian coba versi Kedainews.com, guys:

  • Jadilah Fleksibel, Tapi Tetap Profesional
    Kalau kerja remote atau hybrid, tetap tunjukkan profesionalisme dengan selalu hadir dan siap kapan aja dibutuhkan. Buktikan ke perusahaan kalau kalian bisa diandalkan walaupun kerja dari rumah atau cafe.
  • Upgrade Soft Skills!
    Selain teknis, soft skills kayak komunikasi, teamwork, dan kedisiplinan itu penting banget. Ikut pelatihan atau workshop bisa nambah poin plus di mata perusahaan. Jadi, kalian nggak cuma bisa kerja sendiri, tapi juga paham gimana kerja bareng tim.
  • Ambil Inisiatif, Tunjukkan Kontribusi!
    Meskipun “quiet quitting” lagi tren, coba deh kasih lebih dari yang diminta sekali-sekali. Tunjukkan kalau kalian berkomitmen sama perusahaan dan pengin terus berkembang.
  • Cari Perusahaan yang Satu Visi
    Kalau memang perusahaan nggak cocok sama gaya kerja kamu, mungkin saatnya cari yang lebih match. Banyak kok perusahaan start-up atau kreatif yang lebih adaptif sama kebutuhan Gen Z.
Tag: