KEDAINEWS – Permintaan mobil hibrida Toyota, yang menggabungkan mesin bensin dan listrik, terus meningkat pesat, namun pemasok kesulitan memenuhi permintaan tersebut. Banyak dealer di berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Jepang, China, dan Eropa, kehabisan stok mobil hibrida Toyota, dan pembeli harus menunggu lama untuk mendapatkannya.
Toyota, yang merupakan pemimpin pasar mobil hibrida, menghadapi tantangan besar dalam memenuhi lonjakan permintaan. Beberapa model, seperti Yaris Cross Hybrid dan RAV4 Plug-in Hybrid, sangat diminati, namun stoknya terbatas. Di Eropa, pelanggan harus menunggu hingga 60 hingga 70 hari untuk mendapatkan mobil baru, sementara di Jepang, waktu tunggu bisa mencapai lima bulan.
Kendala utama terletak pada pasokan suku cadang. Beberapa komponen penting, seperti magnet dan inverter, mengalami kelangkaan. Hal ini menyebabkan keterlambatan produksi dan pengiriman, terutama untuk motor hibrida dan komponen lainnya.
Toyota berusaha mengatasi masalah ini dengan meningkatkan kapasitas produksi di India dan berinvestasi besar untuk memproduksi baterai di Amerika Serikat. Meskipun begitu, pemasok seperti Aisin Corp dan Denso juga mengalami kesulitan serupa, dengan keterlambatan pengiriman komponen yang mengganggu produksi.
Pesaing Toyota, seperti Hyundai dan Kia, juga menghadapi masalah serupa dalam meningkatkan produksi mobil hibrida. Waktu tunggu untuk model hibrida mereka bisa mencapai beberapa bulan hingga setahun, tergantung model dan lokasi.
Toyota berharap bisa memenuhi permintaan yang terus meningkat, meskipun keterbatasan pasokan tetap menjadi tantangan utama.
