KEDAINEWS.COM – Nasi membawa manfaat bagi tubuh sekaligus risiko buruk bagi kesehatan. Karena risiko inilah, muncul berbagai jenis diet yang menganjurkan pengikutnya untuk memangkas asupan karbohidrat, termasuk nasi.

Berikut manfaat yang bisa didapatkan, diambil dari berbagai sumber.

1. Kurangi risiko diabetes
Mengurangi konsumsi nasi putih artinya juga mengurangi risiko diabetes.

Mengutip CBS News, sebuah studi dari Harvard School of Public Health menunjukkan, risiko diabetes tipe-2 akan meningkat secara signifikan pada orang yang mengonsumsi nasi putih dalam porsi besar.

Peneliti melibatkan lebih dari 300 ribu orang yang tidak memiliki diabetes. Setelah melewati periode dari empat hingga 22 tahun, lebih dari 13 ribu orang terkena diabetes. Mereka yang makan nasi putih dengan porsi 1,5 kali lebih banyak, lebih mungkin terkena diabetes daripada mereka yang mengonsumsi nasi dengan porsi kecil.

Risiko diabetes akan meningkat 10 persen pada mereka yang mengonsumsi sekitar 155 gram nasi per hari.

2. Terhindar dari sembelit
Sembelit atau sulit buang air besar terjadi saat tubuh kurang asupan serat dan cairan. Hal ini bisa diperburuk dengan banyaknya konsumsi nasi putih. Nasi putih rendah kandungan serat sehingga memperburuk gerakan usus.

Sebaiknya kurangi asupan nasi putih dan perbanyak sayur serta buah-buahan agar pencernaan lebih sehat.

3. Turunkan berat badan
Masalah obesitas atau kegemukan jadi akar masalah untuk berbagai jenis penyakit. Mau tak mau, berat badan harus ideal. Mengurangi konsumsi nasi putih bisa dijadikan salah satu cara untuk menurunkan berat badan.

Nasi putih mengandung karbohidrat olahan. Komponen serupa juga dapat ditemukan dalam roti, tortila, dan sereal sarapan pada umumnya. Terlalu banyak asupan karbohidrat olahan dapat meningkatkan berat badan, bahkan obesitas.

4. Peningkatan energi dan konsentrasi
Tak perlu khawatir tubuh kehilangan tenaga saat tidak bertemu dengan nasi putih. Tubuh memiliki mekanisme untuk memanfaatkan lemak yang diubah jadi sumber tenaga. Lemak lebih mudah dipecah daripada karbohidrat.

Selain itu, konsentrasi bisa meningkat. Saat tubuh kekurangan glukosa, otak akan memanfaatkan senyawa keton. Senyawa ini bisa mendorong kinerja otak sehingga bisa berkonsentrasi jauh lebih baik.

Previous post Gelaran GATF 2023 hadirkan 30 ribu kursi penerbangan dengan diskon hingga 80 persen
Next post Burger King Luncurkan Burger Pedas Khas Meksiko