KEDAINEWS.COM – Turbulensi di pesawat terbang pada umumnya tidak menyebabkan sakit serius, tetapi beberapa penumpang mungkin merasa tidak nyaman atau mengalami ketidaknyamanan ringan.

Tapi turbulensi juga bisa menyebabkan kecelakaan fatal seperti peristiwa turbulensi pesawat Singapore Airlines perbangan London-Singapura baru-baru ini dimana satu orang tewas yang memiliki riwayat jantung dan puluhan luka. Nah berikut ini beberapa kondisi yang mungkin dialami penumpang selama turbulensi yang kedainews rangkum:

  1. Mual: Turbulensi dapat menyebabkan rasa mual pada beberapa penumpang, terutama yang memiliki kecenderungan mabuk perjalanan atau sensitif terhadap gerakan.
  2. Stres atau Kecemasan: Beberapa penumpang mungkin merasa stres atau cemas selama turbulensi, terutama jika mereka tidak terbiasa dengan pengalaman tersebut.
  3. Ketakutan: Turbulensi bisa membuat beberapa penumpang merasa takut atau khawatir, terutama jika mereka menganggapnya sebagai tanda bahaya, meskipun turbulensi biasanya tidak berbahaya.
  4. Cedera Ringan: Dalam kasus yang jarang terjadi, penumpang mungkin mengalami cedera ringan akibat jatuh atau tersandung selama turbulensi yang kuat. Ini biasanya terjadi jika penumpang tidak menggunakan sabuk pengaman mereka.
  5. Ketidaknyamanan Fisik: Beberapa penumpang mungkin merasa tidak nyaman secara fisik selama turbulensi, seperti merasa goyah atau tidak stabil di kursi mereka.
  6. Ketidaknyamanan Psikologis: Turbulensi dapat menyebabkan ketidaknyamanan psikologis pada beberapa penumpang, terutama jika mereka memiliki ketakutan terhadap terbang atau ketinggian.

Turbulensi di pesawat terbang biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus, karena kebanyakan kasus hanya menyebabkan ketidaknyamanan ringan. Namun, jika seseorang merasa sangat tidak nyaman atau mengalami gejala yang lebih parah, ada beberapa obat yang mungkin dapat membantu meredakan gejala yang berkaitan dengan turbulensi. Berikut adalah beberapa obat yang sebaiknya dibawa saat dipesawat terbang untuk mengatasi ketidaknyamanan selama turbulensi:

  1. Obat Mual: Antihistamin over-the-counter seperti dimenhidrinat (Dramamine) atau meklizin (Bonine) dapat membantu meredakan mual dan mabuk perjalanan selama turbulensi.
  2. Obat Penghilang Cemas: Jika seseorang merasa cemas atau stres selama turbulensi, obat penghilang cemas seperti diazepam (Valium) atau lorazepam (Ativan) dapat membantu meredakan kecemasan.
  3. Obat Pusing: Untuk meredakan rasa pusing atau pusing kepala yang mungkin terjadi selama turbulensi, obat seperti dimenhidrinat atau meklizin juga dapat membantu.
  4. Obat Pusing Telinga: Jika turbulensi menyebabkan tekanan telinga atau sakit telinga, pengunyahan permen karet atau mengunyah permen keras dapat membantu meredakan gejala ini.
  5. Obat Penghilang Nyeri: Jika seseorang mengalami sakit kepala atau nyeri tubuh akibat ketegangan selama turbulensi, analgesik seperti ibuprofen atau parasetamol dapat membantu meredakan gejala tersebut.

Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa turbulensi biasanya tidak membahayakan dan pilot serta kru pesawat dilatih untuk menangani situasi tersebut dengan aman. Menggunakan sabuk pengaman, mengikuti petunjuk awak kabin, dan mencoba untuk tetap tenang dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan selama turbulensi. Jika seseorang memiliki kondisi medis tertentu atau khawatir tentang dampak turbulensi pada kesehatannya, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional medis sebelum melakukan perjalanan udara.!

Previous post Goodyear Indonesia Resmi Buka Toko Ban di Tokopedia, Shopee, dan Lazada
Next post Croissant Taiyaki Gindaco: Manisnya Kue Keberuntungan Berbentuk Ikan