Kedainews.com – Siapa sih yang nggak tahu NVIDIA? Kalau kamu gamer atau pernah dengar soal AI canggih, pasti udah nggak asing lagi sama brand yang satu ini. Tapi tahukah kamu kalau NVIDIA pernah hampir bangkrut sebelum akhirnya meroket jadi salah satu perusahaan dengan nilai pasar mencapai 57 ribu triliun rupiah? Yup, perjalanan mereka bisa dibilang rollercoaster banget!

Awal Mula: Tekanan Berat di Tahun 90-an

NVIDIA pertama kali lahir di tahun 1993, berkat tangan kreatif Jensen Huang, Chris Malachowsky, dan Curtis Priem. Mereka pengen bikin kartu grafis yang bisa ngebantu komputer lebih “keren” buat gaming dan desain. Tapi, nggak semudah itu! Di awal 2000-an, NVIDIA harus bersaing ketat sama pesaing berat seperti 3dfx dan ATI Technologies. Mau tahu apa yang bikin mereka hampir bangkrut? Itu karena produk mereka nggak laku di pasaran, dan perusahaan kesulitan dapetin pendanaan.

Titik Balik: GeForce 256 Jadi Game-Changer

Di tahun 1999, NVIDIA akhirnya menemukan senjata rahasia mereka: GeForce 256. Ini adalah kartu grafis pertama yang disebut GPU, yang ngebuat mereka bisa ngalahin para pesaingnya. GeForce 256 gak cuma ngebuat grafis game jadi keren, tapi juga membawa revolusi dengan menggabungkan rendering grafis dan perhitungan fisika dalam satu chip. Dari sini, NVIDIA mulai naik daun, dan pasarnya makin meluas.

Mendominasi Dunia Gaming dan Lompatan ke AI

Sukses besar? Tentu aja! Setelah GeForce 256, NVIDIA jadi idola di dunia gaming. Para gamer pada berlomba-lomba beli kartu grafis NVIDIA buat pengalaman gaming yang lebih mulus dan cinematic. Tapi itu baru permulaan. Masuk ke 2010-an, NVIDIA mulai masuk ke ranah yang jauh lebih serius: AI dan komputasi tingkat tinggi.

Di sinilah NVIDIA mulai mendominasi pasar GPU untuk deep learning dan AI training. Kalau sekarang kamu sering dengar tentang ChatGPT atau teknologi AI lainnya, ada kemungkinan besar itu diproses lewat GPU NVIDIA. Keren, kan?

Era Cryptocurrency: Kena Keuntungan Gede!

Tahun 2017, NVIDIA merasakan keuntungan gila dari cryptocurrency. Kenapa? Karena GPU mereka dipake para miner buat nambang koin-koin digital. Meskipun pasar crypto sempat down beberapa kali, tapi lonjakan permintaan dari para penambang ini cukup ngebantu kenaikan pendapatan NVIDIA.

2020-an: AI Generatif Bikin Nama NVIDIA Makin Ngetop

Sekarang, kita berada di era AI generatif, dan NVIDIA lagi jadi bintang utamanya. Dengan chip A100 dan H100, perusahaan ini memimpin dalam pelatihan model-model AI yang bisa bikin kita ngobrol sama bot canggih kayak ChatGPT. Seiring dengan booming teknologi AI, permintaan untuk chip NVIDIA juga makin menggila, dan nilai pasar mereka tembus angka yang nggak kepikiran sebelumnya—1 triliun dolar AS (sekitar 57 ribu triliun rupiah)!

NVIDIA Sekarang: Raksasa Teknologi Dunia

Sekarang, NVIDIA nggak cuma jadi king di dunia gaming, tapi juga jadi raksasa di dunia AI, cloud computing, dan data center. Dengan dominasi di dua sektor besar ini, NVIDIA gak cuma bertahan hidup, tapi jadi perusahaan yang punya nilai pasar setinggi langit.

Pelajaran Dari Kisah NVIDIA:

  1. Berani Berinovasi: Kalau gak ada GeForce 256, mungkin kita nggak bakal punya GPU canggih seperti sekarang.
  2. Jangan Takut Ambil Risiko: Masuk ke dunia AI dan crypto waktu itu penuh risiko, tapi ternyata itu yang bikin NVIDIA jadi penguasa pasar.
  3. Tahan Banting: Meskipun hampir bangkrut, mereka nggak pernah nyerah dan terus berjuang sampai akhirnya jadi trendsetter di dunia teknologi.

Jadi, kalau kamu lagi mikir buat bikin perusahaan teknologi atau bisnis, inget aja kisah NVIDIA. Keberanian buat berinovasi dan beradaptasi bisa ngebawa kamu jauh, bahkan sampai ke angka triliunan!

Previous post Android & iOS Mulai Ketinggalan? Intip OS Baru yang Bikin Heboh!
Next post Makanan Organik: Lebih Segar, Lebih Sehat, Tapi Kenapa Harganya Mahal?