Jakarta, 16 April 2025 — Mark Zuckerberg, CEO Meta, mengungkapkan alasan di balik keputusan perusahaan membeli Instagram. Dalam kesaksiannya di pengadilan pengawasan antimonopoli, Zuckerberg menjelaskan bahwa Meta saat itu sedang mengembangkan kamera, tetapi Instagram memiliki kamera yang lebih baik.
“Kami menggunakan analisis membangun vs membeli saat mengembangkan aplikasi kamera. Saya pikir Instagram lebih unggul dalam hal itu, jadi kami memutuskan untuk membelinya,” kata Zuckerberg, seperti dikutip dari Reuters.
Pernyataan tersebut semakin memperkuat tudingan Federal Trade Commission (FTC) yang menilai strategi akusisi Meta cenderung menggunakan pendekatan ‘beli atau kubur’ untuk menyingkirkan pesaing.
Pengadilan juga mengungkapkan bahwa Zuckerberg sempat mempertimbangkan memisahkan Instagram dari Meta pada tahun 2018, enam tahun setelah akuisisi, karena khawatir tentang potensi pengawasan antimonopoli yang lebih ketat terhadap perusahaan.
“Saya mempertimbangkan apakah kami perlu mengambil langkah ekstrem dengan memisahkan Instagram sebagai perusahaan terpisah,” kata Zuckerberg, mengacu pada dokumen persidangan.
Zuckerberg meramalkan bahwa dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan, pemerintah AS mungkin memaksa Meta untuk memisahkan Instagram dan WhatsApp. Prediksi ini terbukti akurat saat Meta menghadapi tuntutan FTC pada 2020 terkait masalah antimonopoli.
Namun, pemikiran tersebut tidak terwujud. Meta justru berhasil mengintegrasikan aplikasi-aplikasinya dan membangun ekosistem yang kuat.
“Kami mencoba membangun lusinan aplikasi sepanjang sejarah perusahaan, namun sebagian besar tidak berhasil,” tambah Zuckerberg.