KEDAINEWS.COM – Penyakit kelenjar getah bening, atau limfoma, adalah jenis kanker yang menyerang sistem kekebalan tubuh, terutama kelenjar getah bening. Ini terjadi ketika sel-sel limfosit (jenis sel darah putih) menjadi abnormal dan berkembang secara tidak terkendali. Limfoma dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh yang memiliki jaringan limfatik, termasuk kelenjar getah bening, sumsum tulang, dan organ limfatik lainnya.

Ada dua jenis utama limfoma: Hodgkin dan non-Hodgkin. Limfoma Hodgkin ditandai oleh sel-sel kanker yang disebut sel Reed-Sternberg, sementara limfoma non-Hodgkin terdiri dari berbagai jenis limfoma yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Gejala limfoma dapat bervariasi tergantung pada jenisnya dan di mana kanker tersebut berkembang. Gejala umum dapat mencakup pembengkakan kelenjar getah bening, pembengkakan organ limfatik lainnya, demam, penurunan berat badan, kelelahan, dan gatal-gatal.

Pengobatan limfoma dapat melibatkan berbagai pendekatan, termasuk kemoterapi, radioterapi, terapi target, dan terapi imun. Penyakit ini bisa menjadi tantangan yang besar bagi individu yang terkena, tetapi dengan pengobatan yang tepat dan dukungan yang memadai, banyak orang dapat mencapai remisi atau mengelola kondisinya dengan baik.

Penyebab pasti dari limfoma, penyakit kelenjar getah bening, belum sepenuhnya dipahami. Namun, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan kondisi ini:

  1. Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh: Penyakit autoimun, transplantasi organ, atau penggunaan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh dapat meningkatkan risiko terjadinya limfoma.
  2. Infeksi Virus: Beberapa infeksi virus seperti virus Epstein-Barr (EBV), virus hepatitis C (HCV), dan human immunodeficiency virus (HIV) telah dikaitkan dengan peningkatan risiko limfoma.
  3. Faktor Genetik: Limfoma dapat terjadi dalam keluarga, menunjukkan adanya faktor genetik yang memengaruhi kerentanan seseorang terhadap kondisi ini. Namun, hubungan genetiknya belum sepenuhnya dipahami.
  4. Paparan Zat Beracun: Paparan terhadap zat-zat kimia tertentu seperti herbisida, pestisida, atau bahan kimia industri tertentu juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko limfoma.
  5. Usia: Risiko limfoma meningkat dengan bertambahnya usia. Sebagian besar kasus limfoma terjadi pada orang dewasa usia lanjut.

Meskipun faktor-faktor ini dapat meningkatkan risiko, tidak semua orang dengan faktor risiko ini akan mengembangkan limfoma. Sementara itu, ada juga kasus limfoma di mana penyebabnya tidak jelas atau tidak dapat diidentifikasi dengan pasti. Terus berlangsungnya penelitian medis diharapkan akan membantu memahami lebih baik tentang penyebab dan faktor risiko penyakit ini.

Makanan juga dapat memengaruhi kesehatan kelenjar getah bening. Berikut adalah beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari karena berpotensi memicu infeksi dan peradangan dalam tubuh:

  • Makanan Tinggi Gula: Gula adalah salah satu unsur makanan yang alami terdapat dalam karbohidrat. Fungsi utamanya adalah menjadi bahan bakar tubuh untuk energi dan otak. Namun, konsumsi makanan yang mengandung banyak gula dapat memicu peradangan dan berkontribusi pada pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Gorengan: Makanan yang digoreng memiliki kandungan lemak trans dan minyak yang tinggi. Lemak trans dapat memicu peradangan dan memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, sebaiknya mengurangi konsumsi gorengan untuk menjaga kesehatan kelenjar getah bening.
  • Makanan yang Kurang Higienis: Makanan yang kurang bersih atau terkontaminasi dapat mengandung bakteri, virus, atau jamur. Konsumsi makanan yang kurang higienis dapat memicu infeksi dan peradangan, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kelenjar getah bening.
  • Makanan yang Kurang Matang: Makanan yang tidak matang sepenuhnya dapat mengandung mikroorganisme patogen. Konsumsi makanan yang kurang matang dapat meningkatkan risiko infeksi dan peradangan, termasuk pada kelenjar getah bening.
  • Makanan Pedas: Konsumsi makanan pedas dapat memicu peradangan pada beberapa orang. Jika kamu memiliki masalah dengan kelenjar getah bening, sebaiknya mengurangi konsumsi makanan pedas.

Ingatlah bahwa menjaga pola makan yang sehat dan menghindari makanan-makanan yang berpotensi memicu peradangan dapat membantu menjaga kesehatan kelenjar getah bening.

Previous post Citilink Operasikan Pesawat Freighter Khusus Kargo
Next post Bandara AH Nasution Menggairahkan Potensi Ekonomi Mandailing Natal