KEDAINEWS.COM – Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden (PP) No. 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (Program PEN) dalam Rangka Mendukung Kebijakan Keuangan Negara Untuk Penanganan Pandemi COVID-19.
Program PEN adalah rangkaian kegiatan untuk pemulihan perekonomian nasional yang merupakan bagian dari kebijakan keuangan negara yang dilaksanakan oleh Pemerintah untuk mempercepat penanganan pandemi COVID-19 dan/atau menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan atau stabilitas sistem keuangan serta penyelamatan ekonomi nasional.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan program pemulihan ekonomi nasional tersebut, pemerintah kembali mengeluarkan PMK Nomor 70/PMK.05/2020, tentang Penempatan Uang Negara Pada Bank Umum Dalam Rangka Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Selanjutnya, dalam rangka sosialisasi pelaksanaan kebijakan stimulus perekonomian nasional tersebut serta memperoleh masukan dari pelaku usaha mengenai sektor ekonomi dan pelaku usaha yang masih berpotensi untuk memperoleh pembiayaan bank untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi daerah di wilayah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 7 Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sumsel, Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel, Bank Himbara, BPD Sumsel Babel, Kamar Dagang dan Industri Daerah (KADINDA) Provinsi Sumsel, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumsel, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Sumsel, Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (GAPKINDO) Sumsel, dan Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Sumsel melalui media zoom cloud meeting, Jum’at (10/7).
Kepala OJK Regional 7 Sumbagsel, Untung Nugroho, menyampaikan bahwa Pemerintah telah menyalurkan dana Rp 30 triliun ke Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) yang diharapkan dapat disalurkan ke dunia usaha agar dapat menggerakkan sektor riil, terutama bisnis yang bisa menjadi pengungkit bangkitnya sektor riil yang saat ini terdampak wabah COVID-19.
Koordinasi yang dilaksanakan juga dalam rangka mencari bisnis matching terhadap rencana kerja yang sudah disusun oleh perbankan terhadap kebijakan yang disusun oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi serta kesesuaiannya dengan kebutuhan masyarakat yang sementara ini diwakili dari asosiasi KADINDA, HIPMI, GAPKINDO, GAPKI, dan REI wilayah Provinsi Sumsel. Dalam kesempatan yang sama, Untung Nugroho juga menyampaikan perlu adanya sinergi antara Himbara, pemerintah daerah, KADINDA serta asosiasi-asosiasi agar dapat diperoleh data debitur baru maupun data pelaku bisnis yang direkomendasikan yang bisa menjadi pengungkit perekonomian serta agar penyaluran kredit dapat berjalan maksimal.
NEXT
Tingkat Literasi Keuangan di Usia Remaja Hanya 51,7 Persen, ICDX Upayakan Sejak Dini
KEDAINEWS.COM - Tingkat literasi keuangan pada masyarakat Indonesia khususnya usia remaja antara 15 – 17 Tahun terbilang rendah. Hal ini...
6 Ide Usaha Kreatif yang Bisa Dimulai Dari Garasi Rumah
KEDAINEWS.COM - Dalam era digital dan perkembangan teknologi yang pesat, banyak orang mulai memanfaatkan ruang garasi di rumah mereka untuk...
Memilih Portable Power Station untuk Aktivitas Outdoor
KEDAINEWS.COM - Portable power station adalah perangkat portabel yang dirancang untuk menyimpan energi listrik dan menyediakan daya untuk perangkat elektronik...
MODENA WashStation: Solusi Terbaru dalam Ekosistem Laundry
KEDAINEWS.COM - MODENA, salah satu market leader dalam industri peralatan elektronik rumah tangga memperkenalkan MODENA WashStation™, mesin cuci inovatif yang...
REIWA Perkenalkan Produk Elektronik Rumah Tangga Premium di Pasar Indonesia
KEDAINEWS.COM - Kehidupan masyarakat modern di Indonesia semakin sibuk. Dengan banyaknya orang yang bekerja di luar rumah, waktu untuk mengurus...