Wings Air Luncurkan Rute Baru Bima ke Ende: Penerbangan Perdana Agustus 2024
KEDAINEWS.COM – Wings Air mengumumkan pembukaan rute baru yang menghubungkan Pulau Sumbawa dengan Pulau Flores melalui penerbangan dari Bandar Udara Sultan Muhammad Salahudin Bima, Nusa Tenggara Barat (BMU) ke Bandar Udara H. Hasan Aroeboesman Ende, Nusa Tenggara Timur (ENE). Penerbangan perdana untuk rute ini akan dilaksanakan pada 18 Agustus 2024.
Jadwal Terbang
Rute | No. Terbang | Jadwal Berangkat | Jadwal Tiba | Keterangan |
---|---|---|---|---|
Bima (BMU) – Ende (ENE) | IW 1866 | 15.20 WITA | 16.40 WITA | Senin, Rabu, Jumat, Minggu |
Ende (ENE) – Bima (BMU) | IW 1867 | 07.10 WITA | 08.30 WITA | Senin, Selasa, Kamis, Sabtu |
Layanan ini akan dioperasikan secara berjadwal menggunakan pesawat ATR 72 yang memiliki kapasitas 72 kursi kelas ekonomi. Pesawat ATR 72 dipilih karena kemampuannya untuk menghubungkan wilayah dengan landas pacu pendek, menjangkau hingga setingkat kabupaten atau kecamatan, dan berfungsi sebagai penghubung daerah-daerah yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Peran Penerbangan di Kedua Wilayah
Rute baru ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah dan mempermudah mobilitas masyarakat Bima dan Ende. Dengan kemampuan pesawat ATR 72 untuk melayani penerbangan point to point secara lebih cepat, rute ini sangat cocok untuk daerah dengan infrastruktur bandar udara yang terbatas. Hal ini akan memberikan akses yang lebih baik bagi masyarakat setempat dalam melakukan perjalanan bisnis, pariwisata, dan kegiatan lainnya.
Melalui rute baru ini, masyarakat Bima akan memiliki kesempatan untuk terhubung dengan Kupang dan kota-kota lainnya di Nusa Tenggara Timur, membuka peluang bagi mereka untuk menjelajahi lebih banyak destinasi di wilayah NTT serta memperluas jaringan bisnis dan ekonomi.
Sebaliknya, masyarakat Ende dan sekitarnya dapat memanfaatkan konektivitas ini untuk terhubung dengan Lombok, Bali, Makassar, dan berbagai destinasi lainnya di Indonesia. Rute baru ini tidak hanya memperluas aksesibilitas, tetapi juga membuka peluang baru bagi masyarakat Ende untuk melakukan perjalanan dan berinteraksi dengan wilayah lain di Indonesia.
Ketersediaan jaringan udara baru ini mendukung pengembangan konektivitas antar wilayah dan berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.