KEDAINEWS.COM – Bank Indonesia (BI) melakukan Survei Konsumen secara bulanan untuk mengetahui keyakinan konsumen mengenai kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap kondisi perekonomian pada 6 bulan mendatang. Hasil survei konsumen tersebut terlihat dari Indeks Keyakinan Konsumen yang merupakan rata-rata sederhana dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen.

Indeks Ekonomi saat ini mencakup keyakinan konsumen mengenai penghasilan saat ini, ketepatan waktu untuk melakukan pembelian barang tahan lama, dan ketersediaan lapangan kerja, dengan membandingkan kondisi saat ini dan 6 bulan yang lalu. Sedangkan Indeks Ekspektasi Konsumen mencakup keyakinan konsumen mengenai ekspektasi konsumen terhadap kondisi Perekonomian 6 bulan yang akan datang dibandingkan dengan saat ini, meliputi ekspektasi penghasilan, kondisi dunia usaha, dan ketersediaan lapangan kerja. Survei ini dilakukan kepada 300 orang responden dengan golongan ekonomi menengah keatas dan dengan pengeluaran rutin lebih dari Rp 1 juta.

Survei Konsumen Bank Indonesia pada triwulan 11-2020 mengindikasikan pelemahan optimisme masyarakat Sumatera Selatan terhadap kondisi ekonomi. Hal ini terindikasikan oleh penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang cukup dalam dari 136,56 di triwulan sebelumnya menjadi 88,39 pada triwulan 11-2020, sehingga masuk kepada zona pesimis (dibawah 100). Penurunan IKK disebabkan oleh penurunan kedua indeks pembentuknya, terutama indeks Kondisi Ekonomi Saat lni (IKE) yang turun tajam dari 125,67 menjadi 54,33. Sementara, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) masih berada pada zona optimis meskipun sedikit melemah dari 147,44 menjadi 1 22,44 pada triwulan 11-2020

Persepsi masyarakat Sumatera Selatan terhadap kondisi ekonomi saat ini turun cukup dalam yang disebabkan mulai terasanya dampak pandemi COVID-19 kepada aktivitas ekonomi masyarakat. Hal ini tercermin Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat lni yang masuk ke zona pesimis pada bulan Juni 2020. Menurunnya IKE disebabkan oleh menurunnya seluruh komponen penyusunnya dengan penurunan indeks terdalam terjadi pada indeks Ketersediaan Lapangan Kerja yang turun sebesar -94,55 dalam 1 triwulan menjadi 27,89. Penurunan ini diindikasikan oleh adanya pengurangan tenaga kerja di beberapa lapangan usaha terdampak pandemi seperti lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan dan minum dan lapangan usaha industri pengolahan. Penurunan komponen ini juga diikuti oleh penurunan komponen lainnya yaitu Indeks Konsumsi Barang Tahan Lama yang turun dari 132,89 menjadi 69,89, dan Indeks

Penghasilan Saat ini yang turun dari 136,89 menjadi 65,22. Turunnya permintaan akibat adanya pembatasan aktivitas ekonomi dalam rangka pencegahan penularan COVID-19 menyebabkan turunnya transaksi ekonomi di masyarakat.

Ditengah menurunnya persepsi masyarakat terhadap kondisi ekonomi saat ini, masyarakat Sumatera Selatan masih cukup optimis terhadap perkiraan kondisi ekonomi 6 bulan ke depan meskipun melemah dibandingkan triwulan sebelumnya. Indeks Ekspektasi Ekonomi (IEK) di triwulan 11-2020 sebesar 122,44, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 147,44 namun masih berada di dalam zona optimis.

Konsumen memperkirakan kondisi perekonomian akan mulai pulih 6 bulan ke depan seiring dengan mulai meredanya pandemi COVID-19. Penurunan IEK disebabkan oleh komponen Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha yang menurun dari 1 54,11 menjadi 96,56 dan Indeks Ekspektasi Penghasilan yang juga turun dari 159,89 menjadi 137,33 di triwulan II-2020. Indeks Ekspektasi Lapangan Kerja juga turun dari 147 menjadi 133,44.

Previous post ASUS Umumkan ROG Zephyrus G14, Laptop Gaming Stylish yang Powerful
Next post DJP dan DJBC Kuatkan Sinergi Joint Program