Bukalapak Fokus pada Produk Virtual, Hentikan Penjualan Produk Fisik di Marketplace
Kedainews.com – PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mengumumkan rencana transformasi strategis yang akan berfokus pada penjualan produk virtual. Dalam langkah besar ini, Bukalapak akan menghentikan operasional penjualan produk fisik di marketplace Bukalapak, sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan pengalaman pengguna dalam transaksi digital.
Pengumuman tersebut disampaikan melalui blog resmi perseroan pada Selasa (7/1/2025). Bukalapak mengakui bahwa perubahan ini akan berdampak pada pelapak yang selama ini mengandalkan platform tersebut untuk menjual produk fisik. Namun, pihak manajemen memastikan komitmen untuk memudahkan transisi ini dan memberikan panduan serta langkah-langkah yang diperlukan bagi pelapak.
“Memahami dampak dari perubahan ini bagi usaha pelapak, kami berkomitmen untuk menjalankan proses transisi dengan sebaik mungkin. Kami telah menyiapkan panduan yang mencakup pengembalian dana, pengunduhan data transaksi, dan riwayat penjualan bagi pelapak,” tulis manajemen Bukalapak.
Bukalapak juga menegaskan bahwa meskipun produk fisik akan dihentikan, konsumen tetap dapat melakukan transaksi untuk produk virtual, yang kini menjadi fokus utama perusahaan. Produk virtual yang akan tetap tersedia di platform Bukalapak meliputi berbagai layanan seperti:
- Pulsa prabayar
- Paket data
- Token listrik
- Listrik pascabayar
- Prakerja
- Bukasend
- Angsuran kredit
- BPJS Kesehatan
- Air PDAM
- Telkom
- Pulsa pascabayar
- TV kabel dan internet
- Pajak PBB
- Penerimaan negara
- Voucher streaming
- Pembayaran denda tilang
- Pembayaran PPh final
- Pembayaran PPN
- Pembayaran PPh 21
- Pembayaran SBN
- Pembayaran bea
- BPJS Ketenagakerjaan
- Bmoney
- Voucher digital emas
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Bukalapak untuk memanfaatkan potensi pasar produk virtual yang terus berkembang pesat, seiring dengan semakin tingginya permintaan untuk layanan digital.
Sejak melaksanakan IPO pada 6 Agustus 2021 dengan harga saham Rp 850 per lembar, saham Bukalapak mengalami penurunan signifikan. Per 7 Januari 2025, harga saham BUKA tercatat Rp 122, atau menyusut sekitar 85,64% dari harga perdana. Penurunan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi Bukalapak di pasar saham, yang turut mempengaruhi strategi transformasi mereka.
Dengan fokus yang baru ini, Bukalapak berharap dapat memperkuat posisinya di pasar produk digital dan melayani kebutuhan konsumen yang semakin beralih ke transaksi virtual. Perusahaan juga berjanji akan terus berupaya memastikan proses transisi berjalan lancar bagi semua pihak yang terlibat, baik pelapak maupun konsumen.
Tentang Bukalapak:
Bukalapak adalah salah satu platform e-commerce terkemuka di Indonesia yang menyediakan berbagai produk, baik fisik maupun digital. Sejak berdiri pada 2011, Bukalapak telah menjadi salah satu marketplace terbesar di Indonesia, dengan komitmen untuk terus berinovasi dan memberikan solusi terbaik bagi pelapak dan konsumen.